Kasus perundungan kembali terjadi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Sejumlah anak di Kecamatan Mangunreja terekam video jadi korban perundungan.
Sedikitnya dua orang anak yang terekam menjadi korban bullying oleh sejumlah anak yang usianya lebih tua. Korban dipegang sambil ditutup matanya gunakan tangan. Seorang pelaku lain memasukkan kaki keselangkangan sambil digerakan berulang kali hingga mengenai organ vital korban. Beberapa bocah yang jadi korban terlihat meringis kesakitan.
"Betul memang ada video perundungan terhadap anak yang dilakukan temannya. Itu korban selangkanganya dimasukin kaki digerakan sampai mengenai organ vital korban," kata Ato Rinanto, Ketua KPAI Kabupaten Tasikmalaya pada detikjabar, Senin (18/3/24).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kelakuan anak-anak di bawah umur tersebut kemudian tersebar melalui pesan berantai. Pasalnya, pada saat kejadian ada yang mengambil video dan menyebarluaskannya.
"Nah muncullah dugaan kalau pada saat bermain itu terjadi bully, kemudian ada yang memvideo dan disebar. Sehingga salah satu korban mengalami susah pipis selama tiga hari. Perkaranya sekarang sudah berproses di kepolisian," terang Ato Rinanto.
Ato juta memastikan, bahwa pelaku dan korban perundungan lebih dari satu orang. Semua anak-anak di bawah umur. Seperti tampak pada video yang tersebar, bahkan ada salah satu korban yang sampai menangis.
"Mengingat pelaku dan korban masih anak-anak, kami turun tangan pulihkan psikologisnya. Kalau penanganan hukumnya masih berjalan di kepolisian," kata Ato.
Sementara itu, Kasat Reskrim Polres Tasikmalaya AKP Ridwan Budiarta mengaku, tengah mengusut kasus tersebut. Usai memeriksa saksi, korban dan pelaku, prosesnya dilakukan melalui tahapan diversi.
"Para pihak memang telah mengajukan untuk diversi. Kami sudah melakukan prosesnya, tinggal menunggu keputusan dari pengadilan," ujar Ridwan Budiarta.
Motif kejadian ini didasarkan karena anak anak sedang bercanda. Berdasarkan keterangan para pihak, mereka memang saat itu sedang bermain, karena mereka sudah saling kenal. Bahkan di antaranya ada yang masih keluarga.
"Katanya sih itu bercanda. Namun untuk saat ini ada pihak yang mengkategorikan itu sebagai bullying. Namun dari pengakuan para pihak yang merupakan anak di bawah umur, mereka bercanda," ujar Ridwan.
(mso/mso)