Mengenal Jalan Terpanjang di Dunia

Kabar Internasional

Mengenal Jalan Terpanjang di Dunia

Rachmatunnisa - detikJabar
Senin, 18 Mar 2024 00:30 WIB
Pan-American Highway
Pan-Amerincan Highway (Foto: IFL Science).
Jakarta -

Pan-America Highway disebut sebagai jalan terpanjang di dunia. Jalan ini membentang kurang lebih sepanjang 30.000 kilometer dari Alaska hingga ujung selatan Argentina. Namun, beberapa kalangan mungkin akan mempermasalahkan pernyataan tersebut.

Melansir detikInet, Visi Pan-American Highway pertama kali diusulkan pada tahun 1923 oleh Amerika Serikat (AS). Meskipun hal ini dianggap sebagai upaya persaudaraan dan idealisme untuk mengikat negara-negara yang berjauhan, beberapa pihak menilai proyek itu adalah sebuah taktik untuk meningkatkan penjualan mobil buatan AS dan ekspor lainnya ke Amerika Latin.

Pada tahun 1924, para pejabat AS mengundang 37 delegasi dari Amerika Latin ke Washington DC untuk mendengarkan promosi penjualan mereka dan, setelah perselisihan selama bertahun-tahun, sebuah kesepakatan tercapai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Konvensi Pan-American Highway ditandatangani pada tahun 1937 oleh Argentina, Bolivia, Kanada, Chili, Kolombia, Kosta Rika, El Salvador, Guatemala, Honduras, Meksiko, Nikaragua, Panama, Peru, dan AS.

Namun kemajuannya tidak cepat. Pada awal tahun 1970-an, Presiden AS ke-37 Richard Nixon sesumbar bahwa jalan raya besar yang melintasi benua akan segera selesai, namun masih banyak kesenjangan dan jalan buntu.

ADVERTISEMENT

Faktanya, bahkan saat ini, Pan-American Highway belum sepenuhnya terhubung dan tidak dapat berkendara sepenuhnya. Terobosan mencolok dalam hal pembangunan jalan dapat ditemukan di Darién Gap, sebidang tanah tipis sepanjang 160 kilometer yang menghubungkan Panama dengan Kolombia.

Diselimuti hutan lebat dan hujan musiman, tidak ada jalan sama sekali yang melewati Darién Gap, bahkan jalan tanah pun tidak.

Ada dorongan untuk membangun Pan-American Highway melalui kesenjangan ini pada tahun 1970-an, dan AS berjanji akan mendanai sebagian besar pembangunannya. Namun hal ini ditentang keras oleh para pemerhati lingkungan yang berargumentasi bahwa hal ini akan menimbulkan bencana bagi keanekaragaman hayati dan masyarakat adat di wilayah tersebut.

Terlebih lagi, wilayah ini sering dikunjungi oleh milisi bersenjata, geng berbahaya, dan pengedar narkoba, menjadikannya tempat yang sangat berbahaya untuk diseberangi.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads