Ular Sanca Misterius yang Membuat Heran Warga Sukabumi

Ular Sanca Misterius yang Membuat Heran Warga Sukabumi

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 15 Mar 2024 17:41 WIB
Ular piton muncul di Sukabumi
Ular piton muncul di Sukabumi (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Sukabumi -

Ular misterius muncul sehari sebelum terjadinya gelombang tinggi yang menerjang pesisir Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi. Warga menduga kemunculan ular itu sebuah pertanda akan terjadinya bencana di kawasan tersebut.

Anehnya, meskipun sempat dimasukan ke dalam kandang, ular itu menghilang. Salah seorang warga bahkan sempat mengambil gambar ular tersebut.

"Itu pas sehari sebelum kejadian banjir rob, kan ibu sedang banyak pengunjung datang. Mereka main di pantai, kan memang suka ada yang pasang tenda itu sampai malam ramai. Nah hari itu Senin (11/3/2024), saya sempat khawatir angin tiba-tiba kencang saya bergegas meminta pengunjung ke depan," kata Dewi Rara, warga pemilik warung wisata Dapur Geulis Jaya di pesisir Pantai Cipatuguran, Jumat (15/3/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat itu tiba-tiba mata Dewi terantuk pada seekor ular yang melingkar tepat di area parkiran motor. Ular itu menurut Dewi jenis Sanca Bodo atau piton, sejumlah warga sempat meminta ular itu dibuang atau dibunuh, namun Dewi menolaknya dan meminta Iyan (53) suaminya untuk memasukkan ular itu ke dalam kandang.

"Firasat saya ular itu memang memberi tahu sesuatu, ukurannya sebesar pergelangan orang dewasa, panjangnya 1,5 meteran. Firasat saya mungkin ciciren (pertanda) air mau besar, saya minta jangan dibunuh mau saya masukan saja ke kandang," ujarnya.

ADVERTISEMENT
Ular piton muncul di SukabumiKandang tempat menyimpan ular piton yang hilang misterius Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar

Dewi membenarkan kemunculan ular jenis itu terbilang tidak biasa, karena daerah pesisir Cipatuguran memang jarang ditemukan ular piton. "Daerah ini enggak ada ular, jarang ada ular dekat pantai apalagi jenis itu saya menduga memang semacam isyarat," imbuhnya.

Tidak lama setelah ular itu muncul, angin membesar, disusul badai dan gelombang tinggi. Keesokan harinya atau pada Selasa (13/3/2024) ombak menggerus kawasan pesisir hingga hanya sejauh 2 meter dari permukiman warga.

"Asalnya dari warung makan itu pantainya sejauh 300 meter ke bibir air itu, sekarang hanya 2 meter dari bangunan. Kondisi warung saya tembokan belakangnya hancur, dinding belah kena hantaman ombak," tuturnya.

Iyan, suami Dewi menceritakan keanehan ular itu bisa tiba-tiba hilang dari dalam kandang yang terbuat dari anyaman kawat. Dilihat detikJabar, tidak ada tanda-tanda kerusakan ataupun lubang yang terlihat dari kandang tersebut.

"Sempat dimasukin kandang ditaruh di bawah pot bunga melati, malam terawih pertama ularnya masih ada, malamnya lagi saya lihat sekitar jam 23.00 WIB masih ada, nah pas jam 06.00 WIB pagi ombak terus beruntun. itu hari Selasa-nya ular sudah hilang," kata Iyan.

Iyan mengaku heran, posisi kandang sendiri masih terkunci seperti saat ular itu masih ada. "Tidak ada tanda-tanda kerusakan, kandangnya juga enggak ada kerusakan. Bisa dilihat sendiri," pungkas Iyan.

(sya/yum)


Hide Ads