Gelombang pasang yang terjadi beberapa hari terakhir yang menerpa kawasan Teluk Palabuhanratu, Kabupaten Sukabumi, merusak kawasan Alun-alun Laut Gadobangkong.
Pantauan detikJabar, kerusakan paling parah terlihat di bagian tangga menuju pantai. Sejumlah bongkahan beton terlihat lepas dari tempatnya. Warga menyebut, ombak setinggi 2,5 hingga 3 meter menghempas langsung ke tangga area alun-alun.
"Jadi posisi ombak kemarin itu pecah pas di bagian tangga, karena intensitas terus menerus akhirnya banyak bagian beton yang tercongkel lepas dari tempatnya," kata Danar, warga di sekitar lokasi kepada detikJabar, Kamis (14/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Selain bagian tangga, beberapa area taman juga rusak dan retak, pijakan dengan ornamen batu juga amblas. "Air ada yang naik sampai ke atas, tepat ke bagian depan yang menghadap ke laut," ujar Danar.
Dikonfirmasi terpisah, Imran Firdaus pihak rekanan proyek pembangunan Alun-alun Laut Gadobangong mengatakan proyek tersebut saat ini dalam posisi masa pemeliharaan.
"Itu masuknya fource majeure ya, keadaan kahar akibat bencana gelombang pasang. Pasti akan kami perbaiki namun menunggu komunikasi dengan pihak provinsi. Yang rusak terlihat hanya di bagian tangga, ini karena terkena hempasan ombak selama beberapa hari terakhir ini," kata Imran.
Imran mengatakan langkah selanjutnya ia menunggu koordinasi antara Pemkab Sukabumi dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat. Diketahui, proyek tersebut berada di bawah pengelolaan Disperkim Provinsi Jabar.
Sementara itu, dihubungi terpisah Sekda Kabupaten Sukabumi, Ade Suryaman mengungkap pihaknya sudah mendatangi lokasi tersebut pada Rabu (13/3/2024) kemarin. Ia didampingi Forkopimcam Palabuhanratu dan sejumlah perangkat daerah lainnya.
"Waktu kemarin pembangunan di lokasi itu dianggap sudah posisi aman karena lokasinya pasir masih kelihatan. Dengan kejadian ini saya juga komunikasi dengan Kadis Perkim (Jawa Barat) untuk supaya jadi perhatian," kata Ade.
Ade juga akan menyurati Dinas Perkim Jabar, termasuk menjelaskan kondisi pantauan lapangan dampak gelombang tinggi yang mengakibatkan kerusakan di area alun-alun. Namun keputusan apakah kerusakan akibat bencana ada di tangan pemerintah propinsi Jabar.
"Kita akan buatkan surat secara resmi sebagai pemberitahuan sebagai tindaklanjut sebagai dasar mereka. Mudah-mudahan mereka bisa membiayakan pembiayaan ulang karena harus memperbaiki yang rusak ini," tegasnya.
(sya/sud)