Polisi mewaspadai aksi balap liar yang marak terjadi di bulan Ramadan. Beberapa lokasi di wilayah hukum Polres Cimahi rawan disulap menjadi sirkuit dadakan oleh para pelakunya.
Biasanya aksi balap liar bakal dilakukan para pelakunya sesudah sahur mulai pukul 04.00 WIB sampai 07.00 WIB. Kemudian sore hari menjelang berbuka puasa antara pukul 16.00 WIB sampai 18.00 WIB.
"Memang setiap Ramadan ini beberapa titik di wilayah hukum Polres Cimahi dijadikan arena balap liar. Kita sudah petakan lokasinya," kata Kapolres Cimahi, AKBP Aldi Subartono saat ditemui, Jumat (15/3/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Di waktu rawan munculnya aksi balap liar itu, kata Aldi, pihaknya menyiagakan personel di titik-titik yang sudah dipetakan sebagai sirkuit dadakan balap liar.
"Dari pola waktu memang rawan itu subuh dan sore menjelang berbuka. Maka di jam-jam itu, kita siagakan anggota. Ada yang standby juga ada yang mobile," ujar Aldi.
Jika pelaku balap liar kedapatan meresahkan, pihaknya langsung melakukan penindakan dengan penyitaan kendaraan lalu penilangan terhadap yang bersangkutan.
"Jangan sampai terjadi. Kalau memang nekat, maka akan kami tindak. Mulai dari penilangan kemudian kendaraan akan disita dan dibawa ke Mapolres Cimahi. Aksi balap liar tentu meresahkan dan membahayakan masyarakat dan pengendara lainnya," ujar Aldi.
Berikut titik rawan balap liar di wilayah Polres Cimahi
1. Pintu Tol Soroja, Margaasih
Lokasi pertama yang kerap dijadikan sebagai arena balap liar yakni pintu Tol Soroja, Margaasih, Kabupaten Bandung. Para pelakunya memilih lokasi itu karena memilik jalan yang mulus, lebar, dan lurus.
Aksi balap liar itu tentunya menyedot perhatian anak-anak muda lain yang menonton adu kecepatan motor yang dikemudikan seorang joki.
2. Jalur Cirata, Kabupaten Bandung Barat
Jalur Cirata, di perbatasan antara Kabupaten Bandung Barat dengan Kabupaten Purwakarta, juga jadi arena balap liar di bulan Ramadan.
Seperti di Tol Soroja, alasan jalur Cirata dijadikan arena balap liar karena jalan yang lebar, mulus, dan sepi. Selain dengan polisi, biasanya mereka kucing-kucingan dengan petugas keamanan Cirata.
3. Jalan Raya Lembang
Jalan Raya Lembang, Bandung Barat, jadi jalur favorit para pencandu kebut-kebutan. Selain balap liar, jalur wisata itu jadi rute Sunday Morning Ride (Sunmori).
Motor-motor berknalpot bising seliweran sejak Sabtu malam hingga Minggu siang. Kondisi itu sering dikeluhkan pengguna jalan dan masyarakat Lembang yang kenyamanannya terganggu.
Kontur Jalan Raya Lembang yang berkelok dan cukup lebar meskipun tak mulus di semua titiknya, menjadi magnet para pemotor untuk kebut-kebutan.
4. Kota Baru Parahyangan
Jalanan mulus di kawasan Kota Baru Parahyangan juga tak luput dari aksi balap liar di bulan Ramadan. Para pelakunya biasa kebut-kebutan sejak dini hari sampai pagi hari setelah berbuka.
Sementara di sore hari, biasanya masyarakat hanya nongkrong di sepanjang jalan dan beberapa titik di Kota Baru Parahyangan, Padalarang.
(dir/dir)