Wahana pontang-panting di pasar Ramadan Alun-alun Cisaat, Kabupaten Sukabumi ambruk. Insiden yang viral di media sosial itu mengakibatkan satu anak terjatuh.
Dilihat detikJabar, Kamis (14/3/2024) video berdurasi 30 detik itu memperlihatkan kondisi seusai wahana ambruk. Insiden itu terjadi pada Selasa (13/3). Terlihat seorang bocah digendong ibunya dalam kondisi menangis. Video itu sudah ditonton 122 ribu kali dan disukai lebih dari 350.
Andra (34) selaku pengelola wahana membenarkan insiden wahana ambruk itu. Dia mengatakan wahana berbentuk bulat itu amruk akibat pengait besi terlepas.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Penyebabnya ya yang atas itu copot, lepas, tapi ini sudah dikondisikan lagi. Sudah diperbaiki, nggak menyebabkan parah atau fatal, nggak. Ini sudah diperbaiki, kemarin (anak) nangis karena kaget saja," kata Andra.
Dia menyebut, wahana pontang panting itu diperuntukkan bagi semua kalangan dan tanpa batas usia. Saat kejadian, ada seorang bocah yang naik wahana dan tiba-tiba bagian ujung pengait terlepas sehingga wahana tersebut ambruk.
"Kalau yang lain kita sudah punya surat izin dari Dinas Pariwisata, surat izin kelayakan. Ini wahana dari tahun 1989, di sini baru dua hari. Misalnya ada lebam atau apa dari pihak kami pun bertanggungjawab," ujarnya.
Nurdin selaku Bendahara Persatuan Pengemudi Ojek Kamtibmas Terpadu (PPOKT) Cisaat sekaligus pengelola pasar Ramadan mengatakan sudah mewanti-wanti para pengusaha wahana bermain agar memperhatikan keselamatan dan perawatannya. Saat kejadian, dia langsung mengecek lokasi.
"Saya sebagai panitia dari PPOKT mengecek. Pas kebetulan dari wahana itu ada satu anak, usia sekitar 8 tahun laki-laki digendong sama ibunya. Waktu kejadian dia sendiri, jatuhnya sama alatnya, lagi duduk anaknya di dalam wahana. Jadi anaknya kaget," kata Nurdin.
"Memang kita juga wanti-wanti sebelum melaksanakan kegiatan ini sudah wanti-wanti. Yang namanya musibah tidak ada yang tahu, mudah-mudahan ke depannya agar lebih baik lagi, agar tidak ada kejadian serupa," sambungnya.
Kapolse Cisaat Resor Sukabumi Kota AKP Yanto Sudiarto menanggapi insiden tersebut. Usai kejadian itu, pihaknya akan menutup satu wahana korsel di Pasar Ramadan.
"Dengan adanya peristiwa di alun-alun yang mana ada kegiatan korsel dan alhamdulillah tidak ada korban jiwa. Namun dalam permainan pontang panting memang ada kejadian jatuhnya lepas satu tiang yang mengakibatkan anak jatuh ke bawah. Terhadap anak tidak terjadi luka maupun korban jiwa," kata Yanto.
"Itu saja (wahana pontang panting) yang dinyatakan menurut pengelola memang ada kurang baiknya las atau kurang layak sehingga kami dari kepolisian dengan keterangan tersebut mengimbau dihentikan (operasionalnya). Kami akan mengecek wahana-wahana lain karena ini kegiatan tahunan, di Alun-alun ini tiap tahun digunakan bazar di dalamnya termasuk ada korsel," tutupnya.
(sud/sud)