Kasus demam berdarah dengue (DBD) di Jawa Barat sedang melonjak seiring mulai masuknya musim pancaroba. Tercatat hingga Jumat (8/3/2024) kemarin, ada 7.654 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 71 kasus.
Lonjakan kasus DBD membuat banyak yang menanyakan kabar program Wolbachia. Di Bandung, program ini ada di Kecamatan Ujungberung dimana setidaknya ada 60 ribu nyamuk Wolbachia yang telah 'diternak' di sana.
Kepala Dinas Kesehatan Jawa Barat Vini Adiani Dewi mengatakan, program Wolbachia baru berjalan beberapa bulan di Ujungberung dan disebut belum efektif karena belum mencapai presentase minimal untuk menekan kasus DBD.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Efektif itu kalau persentase nyamuk yang (disebar)!di wilayah tersebut 60 persen sudah mengandung Wolbachia. Nah di Ujungberung baru (dimulai) September 2023 dan berdasarkan laporan persentasenya baru 16 persen," kata Vini, Sabtu (9/3/2024).
Wolbachia adalah sejenis bakteri yang dimasukkan dalam tubuh nyamuk. Wolbachia berperan dalam memblok replikasi virus dengue di dalam tubuh nyamuk.
Akibatnya nyamuk yang mengandung wolbachia, tidak mampu lagi untuk menularkan virus dengue ketika nyamuk tersebut menghisap darah orang yang terinfeksi virus dengue.
Vini mencontohkan, program Wolbachia telah berjalan dan efektif menurunkan kasus DBD hingga 70 persen di Yogyakarta. Itu karena Yogyakarta memulai program Wolbachia sejak lama.
"Di Yogyakarta penurunan kasusnya hingga 70 persen angka kesakitan dan kematiannya," ungkapnya
Vini menjelaskan, meski sebaran nyamuk Wolbachia di suatu wilayah sudah mencapai presentase 60 persen, namun efektivitas program itu baru akan terlihat satu tahun berikutnya.
"Nah paling cepat pun kalau sudah di atas 60 persen Wolbachia-nya, mungkin paling cepat baru satu tahun yang akan datang (efektifnya)," ujar Vini.
Lebih lanjut, Vini menyebut, penyebaran nyamuk Wolbachia hanya salah satu upaya untuk menekan kasus DBD. Lebih penting dari itu kata dia, masyarakat harus menjaga perilaku hidup sehat dan menerapkan pola 3M.
"Wolbachia bukan yang utama, sama seperti fooging (bukan utama). Paling penting gerakan 3M plus. Ketika melaksanakan gerakan tersebut, bukan hanya nyamuk DBD saja tetapi nyamuk lainnya juga (hilang)," pungkasnya.