Data dari Dinas Kesehatan Jawa Barat, tercatat ada 7.654 kasus DBD dengan angka kematian mencapai 71 kasus per Jumat (8/3/2024). Jumlah itu meningkat dari tanggal 27 Februari 2024 yakni 4.637 kasus DBD dan 36 kasus kematian.
"Ada 7.654 kasus dengan total kematian ada 71 kasus saat ini di Jabar," kata Kepala Dinas Kesehatan Jabar Vini Adiani Dewi di Gedung Sate, Bandung, Jumat (8/3/2024).
Vini mengungkapkan ada tiga daerah di Jabar yang menjadi penyumbang kasus DBD tertinggi. Tiga daerah itu ialah menurutnya ialah Kota Bogor dan Kabupaten Subang dengan 800-an kasus, serta Kabupaten Bandung Barat dengan 700-an kasus.
Selain kasus DBD yang tinggi, tiga daerah itu juga tercatat memiliki angka kematian akibat virus dengue yang tinggi pula. "Kasus kematian tertinggi di Kota Bogor, Kabupaten Subang dan KBB," ujarnya.
Dia menjelaskan, meningkatnya kasus DBD di Jabar disebabkan oleh beberapa faktor, mulai dari perilaku hidup masyarakat yang kurang bersih hingga faktor cuaca yang saat ini mulai memasuki musim peralihan dari penghujan ke kemarau.
Lebih lanjut, menurutnya Dinkes Jabar telah melakukan upaya pencegahan mengantisipasi meningkatnya kasus DBD dengan mengeluarkan surat edaran kepada seluruh Fasilitas Kesehatan per Desember 2023.
Selain itu, seluruh tenaga medis di Jabar pun diberikan pembekalan pengetahuan untuk menekan angka kasus DBD hingga melakukan sosialisasi kepada masyarakat agar menjaga lingkungan dan tetap waspada.
"Ini soal lingkungan, tanpa menyelesaikan tempat kembang biak nyamuk ini, kasus ini tak akan selesai," pungkasnya. (bba/sud)