Gedung Gelanggang Generasi Muda (GGM) Talaga Manggung Majalengka telah diresmikan pada hari ini, Jumat (8/3/2024). Gedung tersebut diresmikan Menteri BUMN Erick Thohir, Jaksa Agung ST Burhanuddin, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin hingga Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi.
Menteri BUMN Erick Thohir menyampaikan, gedung yang dibangun dari CSR Pertamina itu merupakan hasil usulan Jaksa Agung ST Burhanuddin. Gedung tersebut dibangun, kata dia, untuk mengembangkan potensi pemuda setempat.
"Nah karena itu, kemarin kami, Pak Burhanudin yang asli Majalengka, saya juga kebetulan ibu saya dari Kadipaten, (Majalengka), pasti peduli. Kami ingin coba gelorakan kembali beberapa daerah yang punya potensi, ya kita tingkatkan prestasinya," kata Erick usai meresmikan gedung GGM Talaga Manggung Majalengka.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Erick berharap gedung ini dimanfaatkan baik oleh warga Majalengka. Pasalnya gedung ini merupakan dukungan pemerintah pusat untuk mendukung sumber daya manusia (SDM) di daerah. Menurutnya, gedung yang dibangun sebesar Rp75 miliar itu juga bisa dimanfaatkan untuk event, diskusi dan lainnya.
"Untuk kami yang orang Jawa Barat peduli masa depan generasi muda, dimana tentu tidak hanya pendidikan rohani, apakah agama, sekolah, kepemimpinan. Tetapi juga tidak kalah pentingnya jasmani," ujar dia.
"Nah alhamdulillah kemarin Pertamina hadir lewat CSR nya, coba memperbaiki Gelanggang Olahraga, yang memang selama ini cukup memprihatinkan. Dan insyaallah masyarakat Majalengka bisa menggunakan ini, tidak hanya untuk olahraga, tapi juga pameran UMKM, dan juga hal-hal yang positif untuk Majalengka," sambungnya.
Sementara itu, Jaksa Agung ST Burhanuddin menceritakan awal mula digagasnya revitalisasi GGM. Menurutnya, revitalisasi GGM sendiri berawal dari kebiasaannya mudik ke kampung halaman.
"Awalannya gini. Saya kan sering pulang kampung, tentunya saya sadar diri. Saya coba bicara dengan Pak Erick, saya tahu persis ibunya dari Kadipaten.Rembugan, bagaimana kita buat sarana olahraga terbaik," ujar Burhanuddin.
Disinggung terkait penambahan nama GGM, Burhanuddin menyampaikan, nama itu diambil dari kerajaan tua di Majalengka. Nama itu juga muncul dari hasil diskusi dengan ahli sejarah, Prof Nina Lubis. Dari sana, diketahuilah bahwa sejarah Majalengka berasal dari Kerajaan Talaga Manggung.
"Saya ingin luruskan kenapa Talaga Manggung. (Asal usul) Majalengka ini bukan dari Nyi Rambut Kasih. Itu hanya cerita-cerita rakyat. Saya telusuri. Saya bersama-sama dengan Prof Nina Lubis, ternyata ada kerajaan tua. Didirikan malah sebelum Cirebon. Ada Talaga Manggung. Dan itu disebutkan bahwa cikal bakal Majalengka," jelas dia.
Di tempat yang sama, Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin mengapresiasi wajah baru gedung GGM. Bey meminta pemerintah setempat agar merawat dengan baik gedung tersebut.
"Jangan lupa dipelihara, karena sudah bagus. Misalkan nanti di sini jadi pusat volly Jawa Barat. Misalkan kita geser, tidak semua di Bandung. Jadi sangat menyambut baik," ujar Bey.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengaku siap menjaga gedung tersebut. Untuk tahun ini, pihaknya telah menganggarkan perawatan gedung sebesar Rp500 juta.
"Tahun ini sudah dianggarkan untuk pemeliharaan Rp500 juta. Jadi Insyaallah tahun ini akan terawat dengan baik. Bahkan pemeliharaan dari kontraktor juga, sesuai kontrak akan berlangsung hingga Maret. Nanti dipegang Pemda," kata Dedi.
"Nanti kita buat SOP untuk orang-orang yang gelar pertandingan. Yang jelas GGM akan digunakan dengan baik dan dipastikan generasi muda Majalengka lebih banyak beraktivitas di GGM," sambungnya.
Dalam waktu dekat tepatnya di Hari Jadi Majalengka, Pemkab Majalengka akan mengadakan event pertama di gedung tersebut. Event itu akan berkolaborasi dengan pemerintah pusat.
"Sebentar lagi nanti HUT Majalengka. Kementerian BUMN akan support lagi pertandingan voli. Jadi, pembangunan ini dari CSR Pertamina, bukan APBD. Tapi pemeliharaan dari APBD, udah disiapkan setelah masa pemeliharaan dari kontraktor selesai," ujar Dedi
Sementara itu, proses pembangunan GOR berjalan sekian 6 bulan. Ditegaskannya, sebelum peresmian, sudah ada proses transfer pengetahuan terkait pemeliharaan GOR itu.
"Pembangunan 6 bulan, di 2 minggu terakhir sudah transfer knowledge dari kontraktor ke tenaga teknis Dispora untuk perawatannya. Dari mulai sarpras olahraga sampai perangkat audionya," pungkasnya.
(yum/yum)