Aplikasi kencan tak melulu berujung bahagia. Malahan, aplikasi kencan bisa membuat penggunanya depresi berat.
Hal itulah yang dialami pria bernama Ed Turner. Dia bahkan sudah masuk di level kecanduan aplikasi kencan. Setiap hari, dia selalu memandang layar ponselnya dan melakukan 'swipe kanan' apabila muncul foto wanita.
Dilansir dari detikHealth, Turner mulai mengunduh aplikasi kencan di ponselnya pada tahun 2015. Saat itu, dia baru berusia 18 tahun. Turner mengunduh aplikasi tersebut bukan untuk berkencan atau mencari pacar. Tapi lama kelamaan dia malah kecanduan hingga harus menjalani terapi ke ahli jiwa.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Saya merasa senang ketika saya sering bertemu dengan orang-orang yang menurut saya menarik, tetapi hal itu selalu diikuti dengan kegagalan karena hal itu tidak berkelanjutan," katanya.
Turner akan merasa hancur apabila wanita yang dia pilih tak mengiriminya pesan terlebih dahulu. Turner pun menyadari apa yang dialaminya itu.
Suasana kian buruk saat dia tak mendapatkan tanggapan dari wanita. Dia merasa takut akan ditinggalkan dan memperburuk suasana hatinya.
Turner mengunduh beragam aplikasi kencan mulai dari Tinder, Bumble dan Engsel di ponselnya. Lewat aplikasi tersebut, dia bisa berbicara sengan 10 wanita sekaligus dan menjalani kencan seminggu sekali.
Turner mengaku menghabiskan waktu hingga 3 jam dalam sehari untuk aktivitas 'swipe kanan' itu. Bahkan, Turner rela bauar untuk bisa 'swipe kanan' tanpa batas.
Namun justru aktivitasnya itu menimbulkan petaka. Dia semakin kehilangan kemampuan untuk bersosialiasi dan mengalami depresi selama berbulan-bulan.
"Validasi dari orang lain adalah satu-satunya hal yang membuat saya bertahan," bebernya.
Turner pun menjalani terapi. Namun meski sudah menjalani terapi selama satu tahun, dia masih kesulitan untuk lepas dari kecanduan aplikasi kencan.
Artikel ini sudah tayang di detikHealth, baca selengkapnya di sini
(kna/dir)