.webp)
Kopi merupakan salah satu minuman paling populer di dunia. Namun bagi sebagian orang, minum kopi dapat menyebabkan deg-degan. Fenomena ini bisa menjadi pengalaman yang tidak menyenangkan dan dapat menimbulkan kecemasan bagi beberapa individu.
Dilansir detikHealth, Konsultan Kardiologi Intervensi Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Aron Husink, SpJP(K), FIHA, mengatakan hal tersebut wajar terjadi pada beberapa individu karena respons dari tubuh.
Baca juga: Turun Bobot 59 Kg gegara Tak Mau Mati Muda |
"Balik lagi ke respons kita secara personal terhadap kopi. Orang sama kopi beda-beda responsnya," kata dr Aron dalam perbincangan dengan detikcom baru-baru ini.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Sedikitnya ada 3 hal yang perlu dilihat untuk menjawab apakah kopi bermanfaat atau justru meningkatkan risiko bagi kesehatan jantung:
Apakah minum kopi memicu efek pada pencernaan?
Apakah minum kopi bikin jantung berdebar-debar?
Apakah minum kopi bikin pola tidur terganggu?
"Kalau kopi tidak mengganggu pola tidur, tidak mengganggu denyut nadi dia, dan nggak bikin maag, maka kopi nggak masalah. Aman-aman saja untuk jantung," jelas dr Aron.
Efek kopi terhadap pola tidur, menurut dr Aron perlu diwaspadai karena dapat berdampak pada kondisi-kondisi yang meningkatkan risiko masalah jantung. Termasuk di antaranya tekanan darah tinggi atau hipertensi dan obesitas akibat pola tidur yang berantakan.
Begitu pula efeknya pada pencernaan. Jika sering mengalami sakit perut saat minum kopi, maka perlu hati-hati pada orang-orang dengan masalah jantung yang mengonsumsi obat pengencer darah. Beberapa obat pengencer darah memang berisiko memicu sakit maag, dan efek kopi bisa saja memperparah kondisi pencernaan.
Nah, yang sering bikin khawatir adalah efek berdebar-debar yang banyak dialami para penggemar kopi. Kalau jantung selalu deg-degan saat minum kopi, apakah artinya kopi harus dihindari?
Baca juga: Pesta Kemenangan Itu tanpa Beckham |
"Sebenarnya nggak. Deg-degan karena minum kopi paling cuma bentar. Yang kita permasalahkan kan adalah kalau sering berdebar-debar untuk jangka panjang," kata dr Aron.
"Tetapi kalau kita sudah punya masalah jantung, dan kita tahu jantungnya tidak boleh dipaksa pada kondisi cepat, tentu harus lebih dibatesin. Entah ada masalah irama jantung, itu bisa saja mencetuskan," tandasnya.
Artikel ini telah tayang di detikHealth. Baca selengkapnya di sini.
