Jurus Cianjur demi Stabilkan Stok hingga Harga Beras

Jurus Cianjur demi Stabilkan Stok hingga Harga Beras

Ikbal Selamet - detikJabar
Kamis, 29 Feb 2024 19:30 WIB
Ilustrasi Beras
Ilustrasi beras (Foto: Getty Images/iStockphoto)
Cianjur -

Cianjur menjadi salah satu daerah produksi beras di Jawa Barat. Menyusul harga beras yang melonjak naik, Bupati Cianjur Herman Suherman pun meminta pemerintah desa menyetok dan membeli beras dari petani.

Herman mengatakan produksi beras Cianjur per tahunnya mencapai 500 ribu ton. Sedangkan kebutuhan pangan daerah biasanya hanya mencapai 250 ribu ton.

"Jadi ada 250 ribu ton yang diambil oleh distributor luar kota. Atau dengan kata lain setengah dari produksi beras Cianjur itu dibawa keluar," kata dia, Kamis (29/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Menurut dia, kondisi tersebut membuat Cianjur kekurangan stok beras. Terlebih di momen belum masuknya masa panen. Akibatnya harga beras mengalami lonjakan.

"Hukum pasar, ketika stok berkurang dan permintaan pasar tinggi, maka harga jadi naik. Apalagi dengan stok Cianjur yang malah banyak dibawa ke luar, sehingga untuk menutupi kebutuhan stok beras mengambil dari luar dengan harga yang tinggi," kata dia.

ADVERTISEMENT

Oleh karena itu, Herman mengatakan Pemkab sudah meminta kepada Pemerintah Desa melalui BUMDes dan program ketahanan pangan untuk mengamankan stok beras dengan membeli hasil panen para petani.

"Kita minta petani untuk jangan jual ke luar daerah. Tapi kan tidak bisa begitu saja dilarang. Di desa kan ada program ketahanan pangan, kita arahkan untuk membeli beras dengan harga yang ideal. Harganya tidak boleh dibawah penawaran distributor luar. Karena petani itu kan melihat segi untung, meskipun selisihnya tidak besar tapi akan melihat penawaran tertinggi," kata dia.

"Stok itu nantinya diamankan di gudang, dan dikeluarkan saat terjadi lonjakan harga. Tapi dijualnya dengan harga di bawah harga pasar, sehingga nanti harga pasar akan dengan sendirinya turun dengan cepat," tambahnya.

Menurut Herman, Pemkab sedang menyiapkan petunjuk pelaksanaan pengelolaan anggaran di desa. Agar program ketahanan pangan dialihkan untuk memenuhi stok beras.

"Sedang dibahas juklak dan juknisnya. Segera program jangka menengah tersebut dijalankan," kata dia.

Dia menambahkan untuk jangka pendek, pemerintah menyalurkan bantuan beras untuk masyarakat. "Dari kemarin kita salurkan bantuan beras, supaya harga bisa turun secepatnya. Selain dari pengamanan jangka menengah melalui program ketahanan pangan di desa," kata dia.

Selain itu, untuk jangka panjang Pemkab akan kembali memfungsikan BUMD Cianjur Sugih Mukti yang merupakan perusahaan daerah yang bergerak di bidang perdagangan.

"Setelah ada ketetapan hukum dari kasus korupsi di BUMD Cianjur Sugih Mukti, kami akan tata lagi dengan program utama mengendalikan harga. Salah satunya dengan mengamankan stok beras lokal agar tidak banyak keluar," pungkasnya.




(dir/dir)


Hide Ads