Duka masih menyelimuti keluarga besar almarhum Dodih (60) yang meninggal dunia karena terjerat kabel di Jalan Peta, Kota Bandung, Minggu (25/2) lalu. Kepergian ayah dengan satu istri dan dua anak itu masih dirasakan berat oleh keluarga. Meski demikian, keluarga telah ikhlas melepas kepergian sang ayah.
detikJabar berkesempatan bertakziah ke rumah duka yang berada di Kampung Lio, Gang Sayuran, Kelurahan Cipamokolan, Kecamatan Rancasari, Kota Bandung, Kamis (29/2/2024).
Kedatangan detikJabar disambut baik oleh keluarga besar almarhum Dodih. Di hari keempat kepergian almarhum, seluruh keluarga masih berkumpul di rumah duka di antaranya kedua anak almarhum yakni Jajang Hadian dan Iis Suryani, serta sang istri Nenih (56).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Anak Sulung almarhum, yakni Jajang Hadian mengatakan, pada malam itu, sang ayah hendak ke Pasar Ciroyom untuk membeli sayuran yang akan dijualnya kembali di esok hari.
Seperti diketahui, profesi sang ayah merupakan penjual sayur keliling di kawasan Margahayu Raya dengan menggunakan sepeda motor.
"Kronologinya, jam 7 malam berangkat dari rumah mau belanja ke Pasar Ciroyom. Kejadian tahu dari polisi yang piket, jam 8, kata polisi ada kabel menjuntai menjerat leher. Almarhum bapak meninggal di TKP, saya dapat info jam 10 malam," kata Jajang kepada detikJabar.
Mengetahui kabar tersebut, Jajang dan keluarganya langsung ke Rumah Sakit Hasan Sadikin (RSHS) Bandung.
"Jam 10 malam langsung ke RSHS dan sudah di ruangan forensik," ujarnya.
Menurut Jajang, bisanya sang ayah pukul 21.00 WIB sudah pulang ke rumah, namun pada malam itu hingga pukul 21.00 WIB tak ada kabar dan dapat kabar duka pada pukul 22.00 WIB.
"Aktivitas sehari-hari, berangkat dari rumah jam 7 malam, biasanya jam 9 sudah pulang lagi, ini belum, coba hubungi nomor telepon enggak diangkat, sejaman dapat informasi dari polisi bahwa bapak kecelakaan dan sudah dibawa ke rumah sakit," ucap Jajang.
Sementara itu, Nenih (56) sang istri mengatakan luka yang ada di tubuh suaminya ada di bagian leher.
"Di sini, kejeratnya di leher," kata Nenih sambil menunjuk ke arah lehernya.
Nenih tak menyangka jika sang suami meninggalkan dia, anak dan cucu-cucunya. Menurutnya, almarhum merupakan sosok ayah yang baik bagi anak, istri dan cucunya
(wip/yum)