Sejak pagi, warga Kampung Cibodas, RT 3/RW 11, Kelurahan Utama, Kecamatan Cimahi Selatan, Kota Cimahi, berkumpul di TPS 60 demi menyalurkan hak pilihnya.
Meskipun telat seminggu dibanding pemungutan suara serentak pada 14 Februari lalu, namun pada Sabtu (24/2/2024) mereka tetap antusias memberikan suaranya bagi jagoannya di Pilpres serta Pileg.
TPS 60 terpaksa melakukan Pemungutan Suara Ulang (PSU) karena pada 14 Februari lalu, surat suara presiden dan wakil presiden tak ada di dalam kotak suara. Alhasil, KPPS memutuskan menunda pemungutan suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya Cici Sri Mulyani (31), yang datang tepat waktu agar kebagian giliran awal masuk ke bilik suara mencoblos pilihannya. Pada 14 Februari lalu, ia juga datang sejak pagi namun kecewa karena pemungutan suara ditunda.
"Waktu itu sudah datang dari pagi, kecewa juga nggak jadi nyoblos bareng dengan yang lain. Tapi alhamdulillah hari ini sudah bisa memberikan suaranya," kata Cici saat ditemui usai pemungutan suara, Sabtu (24/2/2024).
Menurut Cici, tak ada kesulitan berarti yang dialami saat menyalurkan hak suaranya. Namun memang waktu yang dibutuhkan di balik bilik suara cukup lama karena banyaknya jenis surat suara yang mesti dicoblos.
"Kalau kesulitan nggak ada, cuma ya itu saja terlalu banyak kertasnya. Jadi agak lama di dalamnya. Tapi alhamdulillah lancar," ucap Cici.
![]() |
Cici mengatakan kendati di televisi dan berbagai portal berita hingga media sosial berseliweran hasil penghitungan suara sementara atau quick count (QC), hal itu tak mengubah pilihannya di Pemilu kali ini.
"Alhamdulillah panceg (teguh) pendirian, nggak terpengaruh. Sudah ada pilihan, sampai sekarang masih sama," kata Cici.
Warga lainnya Ajeng Candri, mengatakan ia menyisihkan sedikit waktu sebelum bekerja demi datang ke TPS memberikan suaranya pada Pemilu tahun ini.
"Iya sebelum kerja ke sini dulu, sayang kalau suaranya tidak diberikan. Nggak apa-apa sudah ada hasil sementara juga," ucap Ajeng.
(yum/yum)