Nisfu Sya'ban merupakan peringatan pada tanggal 15 bulan kedelapan (Sya'ban) dari kalender Islam. Malam Nisfu Syaban jatuh pada malam hari ke-14 Syaban. Menurut kalender Hijriah, Nisfu Syaban jatuh pada 25 Februari 2024 sesuai dengan susunan Kementerian Agama RI.
Ada beberapa amalan yang bisa menjadi kesempatan kita untuk memperoleh pahala dan ampunan Allah SWT sebanyak-banyaknya, namun berpuasa menjadi salah satu amalan yang selalu dilakukan Rasulullah SAW menjelang bulan suci Ramadan. Berikut niat dan tata cara puasa Nisfu Syaban, beserta hukum berpuasanya.
Baca juga: Doa Syaban yang Dibaca Menjelang Ramadan |
Tata Cara Berpuasa Nisfu Syaban
Dalam mengerjakan puasa sunnah Nisfu Syaban sama saja dengan mengerjakan puasa lainnya. Namun terdapat perbedaan bacaan yang hanya terletak pada niat. Berikut tata caranya dikutip dari laman NU Jombang.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
1. Niat Puasa
Berikut ini adalah niat puasa Nisfu Syaban untuk malam dan siang hari:
Niat Puasa Nisfu Syaban Malam Hari
نَوَيْتُ صَوْمَ غَدٍ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu souma ghadin 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban esok hari karena Allah SWT."
Niat Puasa Nisfu Syaban Siang Hari
Bagi umat Islam yang tidak sempat berniat di malam harinya, dapat diamalkan niat puasa Nisfu Syaban pada siang hari selama belum makan, minum, atau melakukan hal-hal lain yang membatalkan puasa sejak Subuh.
نَوَيْتُ صَوْمَ هَذَا اليَوْمِ عَنْ أَدَاءِ سُنَّةِ شَعْبَانَ لِلهِ تَعَالَى
Arab latin: Nawaitu souma hadzalyaumi 'an ada'i sunnati Sya'bana lillahi ta'ala.
Artinya: "Hamba niat puasa sunah Syaban hari ini karena Allah SWT."
2. Sahur
Sebaiknya, utamakan makan sahur dilakukan menjelang masuk waktu subuh sebelum imsak.
3. Menahan Diri
Laksanakan puasa dengan menahan diri dari segala hal yang membatalkan, seperti makan, minum, nafsu, dan lainnya. Lebih menjaga diri dari hal-hal yang membatalkan pahala puasa seperti berkata kotor, menggunjing orang, dan segala perbuatan dosa. Rasulullah SAW bersabda:
كَمْ مِنْ صَائِمٍ لَيْسَ لَهُ مِنْ صِيَامِهِ إِلَّا الْجُوعِ وَالْعَطَشِ (رواه النسائي وابن ماجه من حديث أبي هريرة)
Artinya, "Banyak orang yang berpuasa yang tidak mendapatkan apa-apa dari puasanya kecuali rasa lapar dan kehausan." (HR an-Nasa'i dan Ibnu Majah dari riwayat hadits Abu Hurairah ra). (Abul Fadl al-'Iraqi, al-Mughni 'an Hamlil Asfâr, [Riyad: Maktabah Thabariyyah, 1414 H/1995 M], juz I, h. 186).
4. Menyegerakan Berbuka
Segera berbuka puasa saat tiba waktu maghrib. (Ibrahim al-Bajuri, Hâsyiyyatul Bâjuri 'alâ Ibnil Qâsim al-Ghazi, [Semarang, Thoha Putra], juz I, h. 292-294).
Hukum Puasa Nisfu Syaban dan Berapa Hari Lama Berpuasanya
Dikutip dari laman Muhammadiyah, Ketua Lembaga Dakwah Khusus (LDK) PP Muhammadiyah Agus Tri Sundani mengatakan hukum puasa Nisfu Syaban ialah sunnah. Bahkan kendati Rasulullah Muhammad SAW menganjurkan umat Islam berpuasa, Nabi juga mewanti-wanti umat Islam untuk jangan memaksakan andaikata kondisi tidak memungkinkan.
Sebab, dikhawatirkan seseorang merasa bosan dan terganggu keikhlasannya dalam menjalankan puasa Ramadan. Berikut penjelasan Rasulullah dalam hadis riwayat Abu Hurairah RA:
"Jangan sekali-kali salah seorang di antara kalian mendahului puasa Ramadhan dengan melakukan puasa sehari atau dua hari (sebelumnya), kecuali seseorang yang terbiasa berpuasa (dan waktu kebiasaan puasanya itu jatuh) pada hari itu, maka silahkan dia berpuasa pada hari itu."
Puasa Nisfu Syaban bisa dilaksanakan pada Minggu, 25 Februari 2024, atau tepat pada tanggal 15 bulan Syaban (dalam kalender Hijriah).
Meskipun begitu, Abdul Manan Bin Hj. Muhammad Sobari dalam buku Keagungan Rajab dan Syaban menuliskan, ada penganjuran untuk berpuasa 3 hari di awal Syaban, 3 hari dipertengahan, dan 3 hari di akhir bulan Syaban. Rasulullah SAW bersabda,
"Siapa (orang) yang berpuasa 3 hari sejak awal Syaban dan 3 hari di pertengahannya kemudian 3 hari di akhirnya niscaya Allah menuliskan baginya 70 pahala para Nabi dan dia diberi pahala sama dengan orang yang beribadah kepada Allah selama 70 tahun dan sekiranya mati, di tahun itu akan menjadi mati syahid."
Namun, umat muslim bisa mengerjakan puasa Ayyamul Bidh yang memiliki landasan pengerjaan lebih jelas dalam hadits. Salah satu waktu pengamalan puasa Ayyamul Bidh bertepatan dengan waktu Nisfu Syaban yaitu, 15 Syaban atau 25 Februari 2024. Rasulullah SAW bersabda,
كَانَ رَسُولُ اللَّهِ -صلى الله عليه وسلم- يَأْمُرُنَا أَنْ نَصُومَ الْبِيضَ ثَلاَثَ عَشْرَةَ وَأَرْبَعَ عَشْرَةَ وَخَمْسَ عَشْرَةَ . وَقَالَ « هُنَّ كَهَيْئَةِ الدَّهْرِ »
Artinya: "Rasulullah shallallahu 'alaihi wa sallam biasa memerintahkan pada kami untuk berpuasa pada Ayyamul Bidh yaitu 13, 14, dan 15 (dari bulan Hijriah)." Dan beliau bersabda, "Puasa Ayyamul Bidh itu seperti puasa setahun." (HR Abu Daud)
Sehingga, detikers bisa berpuasa pada tanggal 13-15 Syaban atau tahun ini bertepatan pada hari Jumat hingga Minggu, 23- 25 Februari 2024.
Perlu diingat bahwa terdapat anjuran tidak memperpanjang berpuasa hingga akhir-akhir bulan Syaban menuju Ramadhan. Sebab, pengamalannya dianggap sebagai pengamalan puasa hari Syak yang jatuh pada 30 Syaban. Pada buku Tuntunan Ibadah Ramadan dan Hari Raya oleh M. Nielda dan R. Syamsul B, larangan tersebut dikecualikan bagi orang yang memang mempunyai kebiasaan berpuasa. Dari Abu Hurairah radhiyallahu 'anhu, ia menyampaikan bahwa Rasulullah SAW bersabda,
لاَ تَقَدَّمُوا رَمَضَانَ بِصَوْمِ يَوْمٍ وَلاَ يَوْمَيْنِ إِلاَّ رَجُلٌ كَانَ يَصُومُ صَوْمًا فَلْيَصُمْهُ
Artinya: "Janganlah kalian berpuasa satu atau dua hari sebelum Ramadhan kecuali seseorang yang memiliki kebiasaan puasa,maka bolehlah ia berpuasa." (HR Bukhari dan Muslim)
Nah detikers, itulah tadi penjelasan mengenai niat dan tata cara puasa Nisfu Syaban, serta hukum berpuasanya. Semoga amalan kita diterima oleh Allah SWT. Aamiin.