Apa Itu Nisfu Syaban, Asal-Usul Kata dan Maknanya

Apa Itu Nisfu Syaban, Asal-Usul Kata dan Maknanya

Dian Nugraha Ramdani - detikJabar
Selasa, 20 Feb 2024 20:30 WIB
Islamic decoration background with mosque cartoon style, copy space text, ramadan kareem, mawlid, iftar, isra miraj, eid al fitr adha, muharram, 3D illustration.
Ilustrasi (Foto: Getty Images/iStockphoto/sofirinaja)
Bandung -

Bulan Syaban adalah bulan yang diagungkan dalam Islam. Bulan ini merupakan yang ke-8 dalam hitungan Hijriah. Syaban terletak di antara Rajab dan Ramadan.

Tahun ini, bulan Syaban masuk pada bulan Februari dan Maret. Nisfu Syaban akan jatuh pada Minggu, 25 Februari 2024.

Banyak amalan yang biasa dikerjakan pada bulan Syaban, terkhusus Nisfu Syaban. Namun, sebelum lebih jauh, detikers perlu tahu apa itu Nisfu Syaban?

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Kata Syaban

Syaban ditransliterasi ke dalam bahasa Indonesia menjadi Sya'ban. Kata ini boleh diartikan sebagai 'bercabang', sebagaimana banyak disebutkan oleh para ulama.

Di antara yang membedah kata Sya'ban adalah Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki, dalam kitabnya Ma dza Fi Sya'ban, dikutip dari buku saku Panduan Ibadah di Bulan Sya'ban, Muhammad Juriyanto.

ADVERTISEMENT

Disebutkan oleh Sayyid Muhammad bin Abbas Al-Maliki bahwa bulan Syaban "dinamai Sya'ban karena di dalamnya ada banyak cabang kebaikan". Dalam bahasa Arab, cabang adalah syu'bun dengan derivasi kata kerja tasya'aba-yatasya'abu.

Namun, ada pula pendapat yang memecah kata Syaban menjadi dua penggalan. Pertama, syaa'a; Kedua, baan(un). Struktur keduanya jika digabung menjadi predikat-subjek. Sya'a-baan berarti "telah memancar keutamaan'.

Pendapat lain menyebutkan Syaban itu berasal dari kata As-Syi'bu, pembacaannya dengan kasrah (i), yang berarti sebuah jalan di gunung, yang jalan itu adalah jalan kebaikan.

Ulama lain menyebutkan Syaban dari As-Sya'bu, dengan fathah (a) yang berarti "tambalan". Sebab pada bulan ini, Allah SWT menambal dan menutupi hati manusia yang gundah.

Arti Nisfu Syaban

Jika Syaban berarti sesuatu yang memancarkan keutamaan, maka nisfu adalah waktu di mana bulan ini mencapai posisi seimbang karena berada di tengah.

Kata nisfu dalam bahasa Arab terdiri atas tiga huruf. Yaitu Nun, Shad, dan Fa. Menurut kamus Arab-Indonesia Al-Amany, nisfu berarti separuh, setengah, membagi dua, bersikap adil, dan bijaksana. Semua yang bersifat pertengahan dinamakan nisfu.

Nisfu Syaban berarti pertengahan bulan Syaban. Pada waktu tersebut, ada yang mengkhususkan sebagai waktu beramal, mulai dari shalat, puasa, hingga membaca Al-Quran.

Ada pula yang melakukan dan memperbanyak amalan serupa sejak awal bulan Syaban. Semua ini tiada lain sebagai bentuk pengagungan atas hadirnya Syaban yang diagungkan.

Rujukan Amalan Nisfu Syaban

Dindin Moh Saepudin dan Dadan Rusmana, dalam jurnal Diya Al-Afkar, Vol. 7, No. 1, Juni 2019 menyebutkan bahwa kelompok masyarakat yang menghidupkan nisfu syaban berlandaskan pada hadits Rasulullah SAW tentang keutamaan malam pada pertengahan bulan tersebut.

Berikut ini redaksi hadits tersebut:

Menceritakan kepada kami Hasan bin Ali Al-Khallal, menceritakan kepada kami Abd. Razzaq, memberitakan kepada kami Ibnu Abi Sabrah, dari Ibrahim bin Muhammad, dari Mu‟awiyah bin Abdullah bin Ja'far, dari Ayahnya, dari Ali Bin Abi Tholib, ia mengatakan bahwa Rasulullah Saw. bersabda:

"Bila datang malam Nisfu Syaban maka lakukanlah Qiyamul Lail dan puasa pada siang harinya, karena ketika matahari terbenam Allah turun pada malam itu ke langit dunia dan berkata, Adakah yang memohon ampun kepada-Ku, niscaya Aku akan mengampuninya, adakah yang memohon rezeki, niscaya Aku akan memberikannya, adakah yang tertimpa penyakit, niscaya Aku akan menyembuhkannya, adakah..., adakah... hingga terbit fajar." (diriwayatkan Ibnu Majah, dalam Sunan Ibnu Majah)

Dindin Moh Saepudin dan Dadan Rusmana mengatakan, orang-orang yang tidak menghidupkan malam nisfu syaban diakibatkan karena mereka percaya lemahnya riwayat hadits tersebut.

(iqk/iqk)


Hide Ads