Polisi berhasil mengungkap kasus dugaan penelantaran bayi perempuan di Kampung Pager Gunung, Kelurahan Singkup, Kecamatan Purbaratu, Kota Tasikmalaya.
Ternyata kasus itu hanya sandiwara atau akal-akalan keluarga Nuryani (44) yang tak lain pemilik warung yang menjadi lokasi "ditemukannya" bayi.
Bayi perempuan itu ternyata cucunya sendiri atau anak dari RS (18), anak lelaki Nuryani, yang berpacaran dengan NN (18).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bayi perempuan itu adalah hasil hubungan gelap pasangan yang masih duduk di bangku SMU. Nuryani mengaku melakukan sandiwara itu untuk menutupi aib keluarga.
Dengan demikian pengakuan Ai Esdiani anak sulung Nuryani, yang sebelumnya menyebut sosok perempuan bercadar meninggalkan bayi itu di warungnya adalah kebohongan.
"Setelah dilakukan penyelidikan Nuryani mengaku dia mengarang cerita bahwa seolah-olah ada perempuan bercadar datang ke warung miliknya dan meninggalkan seorang bayi. Padahal bayi tersebut merupakan hasil hubungan gelap anak keduanya," kata Kapolsek Cibeureum AKP Nandang Rokhmana, Jumat (23/2/2024).
Dia menjelaskan kronologi kasus itu diawali dari kedatangan Ai Esdiani, anak sulung Nuryani yang datang ke Mapolsek Cibeureum. Dia melaporkan temuan bayi sebagai mana cerita ibunya, tentang sosok perempuan bercadar yang meninggalkan bayi di warung.
"Tadi malam kan anak sulungnya lapor, kami langsung melakukan penyelidikan. Dari keterangan saksi-saksi kami menemukan banyak kejanggalan, akhirnya terungkap bahwa itu hanya sandiwara," kata Nandang.
Dari penyelidikan juga terungkap bahwa bayi itu dilahirkan NN pada Selasa (20/2/2024) siang di sebuah rumah kos di daerah Mitra Batik Kecamatan Indihiang Kota Tasikmalaya.
"Bayi lahir Selasa kemarin, di sebuah kosan di wilayah Indihiang. Proses kelahirannya dibantu seorang bidan," ucap Nandang.
Sepasang pasangan pelajar yang punya anak hasil hubungan di luar nikah ini, pada akhirnya membuat orang tua RS nekat mengarang cerita. Nuryani berniat merawat cucunya itu di rumah, namun dia tak mau fakta ini diketahui warga karena menganggap sebuah aib.
"Ya motifnya untuk menutupi aib keluarga Nuryani," kata Nandang.
Lebih lanjut Nandang memaparkan, penanganan perkara ini dilimpahkan ke unit PPA Satreskrim Polres Tasikmalaya Kota. Untuk kondisi bayi untuk sementara ini dititipkan di RSUD dr Soekardjo Tasikmalaya. Sementara RS dan NN masih menjalani pemeriksaan intensif di Mapolres.
"Perkaranya dilimpahkan ke unit PPA, untuk kedua orang tua bayi itu masih diperiksa. Belum diputuskan apakah akan ditahan atau tidak, apakah akan RJ (restorative justice) atau bagaimana," pungkas Nandang.
(orb/orb)