Kerusakan lahan yang terjadi di Tahura Djuanda, Bandung, Jawa Barat, kini jadi sorotan. Komunitas Trail Adventure Bandung Assosiation atau Trabas, mewanti-wanti kepada para pehobi motor trail untuk bisa menjaga lingkungan.
Ditemui di area Baru Tunggul Tahura Djuanda, Kabupaten Bandung, Ketua Harian Trabas Djatnika mengatakan kesadaran menjaga lingkungan merupakan tanggung jawab semua orang. Komunitas Trabas pun menurutnya, tak pernah absen memberikan edukasi agar hobi mereka tetap dalam koridor yang aman.
"Dengan viralnya ini (kerusakan lahan di Tahura Djuanda), itu jadi cambuk buat kita semua. Bahkan saya berharap semua komunitas yang ada, cobalah diperhatikan mana yang busa dilewati mana yang tidak. Mana yg berpotensi merusak mana yg tidak. Karena kelestarian lingkungan ini tanggungjawab kita semua," katanya, Jumat (23/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan kata Djatnika, Komunitas Trabas punya histori yang kental dengan area Baru Tunggul di kawasan Tahura Djuanda. Dulu, area itu jadi primadona para pehobi motor trail untuk bisa menaklukkan jalur dengan medan menanjak di kawasan hutan tersebut.
Tapi seiring berjalannya waktu, Trabas punya kesadaran bahwa hutan konservasi tidak boleh lagi dilalui kendaraan trail karena bisa merusak lingkungan. Dengan kesadaran itu, Trabas juga lah yang ikut membuat portal dan papan pengumuman beberapa tahun lalu agar pemotor trail tak melewati lagi jalur tersebut.
Namun beberapa hari kemarin, kawasan tersebut dirusak oleh pemotor trail yang tak bertanggung jawab. Trabas pun menegaskan kepada para pehobi motor trail, supaya punya kesadaran dalam menjaga lingkungan.
"Kami Komunitas Trabas nerharap ke semua pihak, terutama komunitas trail, kami wanti-wanti untuk tidak melakukan hal-hal yg tidak baik untuk lingkungan. Dengan penanaman pohon ini, ini bukti kita masih mencintai lingkungan," pungkasnya.
(ral/sud)