300 Meter Lahan di Tahura Djuanda Bandung Rusak Digilas Motor Trail!

300 Meter Lahan di Tahura Djuanda Bandung Rusak Digilas Motor Trail!

Rifat Alhamidi - detikJabar
Kamis, 22 Feb 2024 15:47 WIB
Unggahan Tahura Djuanda rusak dihajar motor trail
Unggahan Tahura Djuanda rusak dihajar motor trail (Foto: Tangkapan layar IG Tahuradjuanda).
Bandung -

Aksi tak terpuji terjadi di Taman Hutan Raya (Tahura) Ir H Djuanda, Jawa Barat. Lahan sepanjang 300 meter di kawasan konservasi ini dilaporkan rusak setelah digilas pemotor trail tak bertanggungjawab.

Potret kerusakan yang terjadi di Tahura Djuanda diunggah melalui video di akun Instagram @tahuradjuanda.official. Saat dilihat detikJabar, Kamis (22/2/2024), video itu menunjukan bekas ban sepeda motor di lokasi yang merupakan kawasan hutan tersebut.

"Dampak dari motor trail yang memasuki kawasan tanpa izin mengakibatkan kerusakan tanah dan pohon yang ditanam mengalami kematian," tulis unggahan video di akun Instagram @tahuradjuanda.official.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Saat dikonfirmasi, Kepala UPTD Tahura Djuanda Luthfi Erizka membenarkan kejadian itu. Ia mengatakan, kerusakan lahan di Tahura diperkirakan sepanjang 300 meter dan terletak di wilayah Baru Tunggul, Kabupaten Bandung.

"Kejadiannya beberapa hari yang lalu, itu kanan dan kirinya tanaman yang baru ditanami dan sudah berumur sekian tahun pada patah dan rusak," kata Luthfi saat dikonfirmasi wartawan melalui sambungan telepon, Kamis (22/2/2024).

ADVERTISEMENT

Luthfi menduga kuat pemotor trail menjadi penyebab rusaknya kawasan Tahura Djuanda. Sebab menurutnya, kawasan di sana hanya bisa digunakan sebagai akses jalan kaki warga dan tidak bisa dilalui kendaraan biasa karena medannya yang licin.

Padahal menurutnya, pihak Tahura sudah memasang plang peringatan supaya kawasan tersebut tidak digunakan untuk aktivitas apapun. Namun sepertinya, papan peringatan ini tak digubris sehingga para pemotor yang diperkirakan menggunakan trail nekat tetap masuk ke area itu.

"Kami tidak pernah memberikan izin untuk event apapun masuk ke situ karena itu betul-betul kawasan dilindungi," ucapnya.

Luthfi menyayangkan adanya segelintir pengguna motor trail yang 'nakal'. Sebab, beberapa komunitas motor trail yang dikenalnya, kini malah menjalin kerja sama dengan Tahura untuk turut serta melestarikan hutan.

Untuk mencegah terjadinya peristiwa serupa, Luthfi mengaku bakal meningkatkan pengawasan dengan melibatkan masyarakat setempat. Selain itu, pihaknya juga telah menambah rambu peringatan di sekitar kawasan konservasi termasuk memberikan edukasi pada masyarakat sekitar.

"Jadi kita sosialisasikan lagi bahwa ketika mereka akan masuk, mereka akan membaca plang bahwa ini adalah lahan konservasi yang tidak boleh dilalui oleh motor khususnya motor yang memang dianggap dapat merusak lahan konservasi ini," pungkasnya.

(ral/mso)


Hide Ads