Butuh Waktu Sebulan untuk Hijaukan Lahan Tahura Djuanda yang Rusak

Butuh Waktu Sebulan untuk Hijaukan Lahan Tahura Djuanda yang Rusak

Rifat Alhamidi - detikJabar
Jumat, 23 Feb 2024 14:30 WIB
Potret kerusakan lahan di Tahura Djuanda akibat digilas motor trail
Potret kerusakan lahan di Tahura Djuanda akibat digilas motor trail (Foto: Rifat Alhamidi/detikJabar).
Bandung -

Lahan sepanjang 300 meter di Tahura Djuanda, Kota Bandung, Jawa Barat, rusak usai digilas pemotor trail tak bertanggungjawab. Penghijauan pun kini sudah dilakukan dengan cara menanam 1.000 bibit pohon, sekaligus menutup jalur itu secara permanen menggunakan portal berbahan besi.

Ditemui detikJabar saat penanaman bibit pohon di area Baru Tunggul, Tahura Djuanda, Kabid Pengelolaan Daerah Aliran Sungai pada Dinas Perhutanan (Dishut) Jawa Barat Irawan mengatakan, penghijauan kembali lahan yang rusak membutuhkan waktu selama satu bulan. Tapi jika melihat kondisi cuaca saat ini, ia berharap upaya penghijauan itu bisa berlangsung dengan cepat.

"Kalau lihat dari struktur tanah yang kita lewati tadi, recovery mudah-mudahan bisa lebih cepat. Karena ini musim penghujan, sebulan kira-kira itu bisa pulih kembali," katanya di area Baru Tunggul, Kabupaten Bandung, Jumat (23/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Irawan mengungkap, selain penanaman bibit pohon untuk penghijauan, upaya penghijauan juga dilakukan dengan metode rorak. Metode ini dalam teknik sipil, dilakukan untuk menjebak dan meresapkan air ke dalam tanah serta menampung sedimen-sedimen.

Bermodal bambu yang sudah dibelah dengan ukuran tertentu, metode rorak dilakukan dengan cara menancapkan beberapa bambu di titik yang bisa menahan aliran air. Dengan rorak ini, Irawan berharap tanah yang rusak akibat tergerus motor trail nantinya bisa kembali lagi ke posisi semula.

ADVERTISEMENT

"Tadi rorak sudah kami lakukan. Mudah-mudahan, sambil kita evaluasi lagi, sebulan ini upaya yang kita lakukan bisa berhasil," ucapnya.

Kepala UPTD Tahura Djuanda Luthfi Erizka menegaskan, kawasan tahura merupakan area terlarang untuk dimasuki kendaraan bermotor. Setelah kejadian ini, pihak UPTD Tahura Djuanda sudah memberikan peringatan keras supaya tak ada kendaraan apapun yang melintas.

"Menindaklanjuti kejadian yang kemarin viral, kita ingin tekankan bahwa Tahura merupakan kawasan terlarang untuk dilalui kendaraan oleh siapapun," pungkasnya.

(ral/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads