Fasilitas kesehatan rumah sakit di wilayah Bandung Selatan bertambah. Rumah Sakit Angkatan Udara (RSAU) Norman T Lubis Lanud Sulaiman kini punya gedung baru.
Gedung tersebut terletak di area dalam Lanud Sulaiman. Gedung anyar RS tersebut dibangun untuk memfasilitasi keluarga TNI AU dan masyarakat sekitar.
Komandan Lanud Sulaiman, Kolonel Pnb Rohmat Kusmayadi mengatakan adanya RS tersebut merupakan program Kementerian Pertahanan. RS itu pun diresmikan secara serentak bersama 25 RS TNI lainnya yang ada di Indonesia pada Senin (19/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Tujuan adanya RS ini adalah untuk meningkatkan kapasitas dan kualitas pelayanan kesehatan. Khususnya bagi prajurit TNI dan bagi masyarakat sekitar," ujar Rohmat, kepada awak media.
Menurut Rohmat, RS itu tak hanya diperuntukan bagi keluarga TNI AU. menurutnya, masyarakat umum termasuk yang kurang mampu bisa dilayani di RS tersebut.
"Bisa pakai BPJS. Posisi RS ini ada di dalam (Lanud). Bagi masyarakat yang akan berobat harus melewati penjagaan. Namun kita akan memberikan kemudahan bagi masyarakat ingin mendapatkan pelayanan kesehatan. Terutama bagi yang mengalami kondisi darurat. Pasti akan diprioritaskan untuk segera masuk," katanya.
RSAU Norman T Lubis sebelumnya sudah ada namun hanya memiliki 23 ruang rawat inap. Namun kini ruang rawat inap bertambah dua kali lipat menjadi 52 ruangan.
"RS Norman Lubis ini adalah rumah sakit kelas 4. Minimal kapasitas rawat inapnya adalah 50. Di sini ada 52," jelasnya.
RS tersebut memiliki berbagai poli spesialis. Diantaranya poli spesialis bedah, penyakit dalam, spesialis anak, dan lainnya.
"Terus ada juga 3 ICU, dan 2 NCU," bebernya.
Rohmat menyebutkan bangunan yang sebelumnya tetap akan digunakan. Namun beberapa pelayanan sebagian besar telah dipindahkan ke gedung baru.
"Ada beberapa pelayanan kesehatan yang masih dilaksanakan di gedung lama. Seperti radiologi, rawat inap, dan poli gigi. Sebagian besar akan digunakan untuk kegiatan adiministrasi," ucapnya.
Sementara itu, Bupati Bandung, Dadang Supriatna menginginkan RS tersebut bisa dimanfaatkan untuk masyarakat Kabupaten Bandung.
"Karena kebetulan Lanud Sulaiman berada di wilayah Kabupaten Bandung. Tentunya bukan hanya bisa dimanfaatkan oleh anggota TNI AU, tapi bisa dirasakan oleh warga kabupaten Bandung," kata Dadang.
Dadang mengaku saat ini masih akan mempercepat pembangunan pelayanan kesehatan. Dengan adanya RS tersebut bisa membantu percepatan ketersediaan layanan kesehatan di Kabupaten Bandung.
"Dari jumlah 3700 rawat inap, saat ini kabupaten bandung baru tersedia 2000 rawat inap. Jadi masih kekurangan sekitar 1700 lagi," ucap Dadang.
Dadang menginginkan masyarakat kurang mampu turut bisa terlayani dengan baik. Salah satunya adalah dengan bisa menggunakan BPJS.
"Ini salah satu peningkatan pelayanan dalam hal untuk masyarakat kurang mampu. Jadi di RSAU ini bisa dilakukan. Saya kira semua RS itu wajib (pakai bpjs), tidak bisa menolak. Pak danlanud pasti paham. Jangankan orang yang sakit, kalau ada serangan dari luar, pasti mengawal. Apalagi ini untuk kesehatan masyarakat, saya yakin diterima, dan wajib diterima oleh rs yang ada di Indonesia," tegasnya.
Dia menambahkan adanya RS tersebut masyarakat tidak perlu jauh-jauh untuk berobat. Apalagi RS tersebut dilengkapi dengan berbagai teknologi yang canggih.
"Ini ada sarana atau fasilitas yang baru dan modern. Ini yang kita kagum. Jadi tidak usah ke jakarta untuk berobat, bisa dilakukan di RS," ucapnya.
"Terutama tadi adanya teknologi MRI, cityscan, dan sebagainya. Ini kan salah satu alat yang sangat canggih. Tentunya pemda pun harus melakukan itu secara bertahap. Jujur saja kita baru beberapa rumah sakit yang mempunyai cityscan atau MRI," pungkasnya.
(dir/dir)