Budi Rahayu, Anggota KPPS di Sumedang Meninggal Usai Kawal Pemilu

Budi Rahayu, Anggota KPPS di Sumedang Meninggal Usai Kawal Pemilu

Nur Azis - detikJabar
Minggu, 18 Feb 2024 20:47 WIB
Ilustrasi tugas KPPS
Ilustrasi anggota KPPS (Foto: Dok. Tangkapan Layar Buku Panduan KPPS)
Sumedang -

Kabar duka kembali menyelimuti proses Pemilu 2024. Salah seorang anggota KPPS di Sumedang bernama Budi Rahayu (31) meninggal dunia.

Sebelum mengembuskan nafas terakhir, Budi diketahui bertugas di TPS 05 yang berada di Desa Padasuka, Kecamatan Sumedang Utara, Kabupaten Sumedang. Saat bertugas mengawal jalannya Pemilu 2024 kemarin, Budi awalnya sehat dan beraktivitas seperti biasanya.

Oting (73), orang tua Budi mengatakan anaknya sehat sejak pertama kali mendaftar sebagai anggota KPPS hingga di hari pencoblosan. Tak ada keluhan sakit atau keluhan lainnya yang diceritakan Budi kepada orang tuanya.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Awalnya sehat, tidak ada keluhan sakit dari mulai pendaftaran sampai anak saya bertugas," ujar Oting kepada wartawan, Minggu (18//2/2024).

Sehari setelah pencoblosan atau pada Kamis (15/2), Budi dipanggil ke Kantor KPU Sumedang. Budi baru kembali ke rumah dini hari sekitar pukul 03.00 WIB.

ADVERTISEMENT

Pada Jumat (16/2) pagi, Budi mulai merasakan kondisi yang tak biasa. Menurut Oting, anaknya itu muntah-muntah dan mengeluh sakit badan.

"Jam 10 pagi dia masih sadar dan minta dibeliin bubur namun hanya dimakan tiga sendok dan Budi pun saat itu bilang sakit badan," terangnya.

Tak kunjung membaik, Budi dibawa ke rumah sakit pada sore harinya. Namun, kondisi Budi kian parah hingga tak sadarkan diri. Budi pun segera dibawa ke rumah sakit dengan menggunakan mobil.

Meski sempat mendapatkan perawatan, namun takdir berkata lain. Budi mengembuskan nafas terakhirnya siang tadi sekitar pukul 11.57 WIB.

"Jadi dari sejak dibawa ke rumah sakit hingga mendapat perawatan, kondisinya itu tidak sadar," ucapnya.

Teguh (43), salah seorang kerabat menyebut Budi sempat dirawat di rumah sakit selama tiga hari. Namun siang tadi, Budi dinyatakan meninggal dunia.

"Beliau dirawat selama tiga hari dan pada Minggu sekitar pukul 12.00 WIB dikabarkan meninggal dunia," ucap Teguh.

Kabar meninggalnya Budi sontak membuat kaget banyak pihak termasuk Pj Bupati Sumedang Herman Suryatman. Herman pun menemui keluarga Budi yang tinggal di Desa Padasuka.

"Semoga almarhum diberikan tempat yang paling mulia di sisi Allah SWT dan keluarga yang ditinggalkan diberi ketabahan dan kekuatan. Amin ya rabbal alamin ," ucap Herman.

Herman mengungkapkan bahwa orang-orang yang meninggal dunia setelah menjalankan tugasnya dalam mengawal pesta demokrasi merupakan pejuang demokrasi.

"Mereka tidak hanya mengawal pemilihan presiden dan wakil presiden saja, namun juga sampai pemilihan anggota legislatif atau caleg pada wilayah kerja mereka," tuturnya.

Herman menegaskan, mereka yang gugur saat menjalankan tugas dalam Pemilu 2024 adalah para pejuang demokrasi.

"Berkat sumbangsih mereka, Pemilu 2024 di Kabupaten Sumedang dapat terlaksana dengan sukses," imbuhnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads