Eti Rohaeti, seorang anggota Kelompok Petugas Pemungutan Suara (KPPS) asal Garut meninggal dunia. Dia meninggal, setelah sempat pingsan dan dirawat, usai mengawal Pemilu, Rabu (14/2/2024) lalu.
Kabar meninggalnya Eti, dibenarkan Ketua KPU Garut Dian Hasanudin. Menurut Dian, Eti meninggal pada Sabtu (17/2/2024) siang tadi.
"Yang bersangkutan meninggal dunia di rumah sakit setelah beberapa hari menjalani perawatan," kata Dian kepada wartawan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Dian menjelaskan, Eti tercatat sebagai anggota KPPS di Tempat Pemungutan Suara (TPS) 11, Desa Cihurip, Kecamatan Cihurip, Kabupaten Garut.
Menurut informasi yang diterimanya, kata Dian, Eti bertugas seperti anggota KPPS lainnya saat hari pencoblosan Rabu lalu. Proses penghitungan suara, kemudian berlanjut hingga Kamis siang.
"Sebelum proses penghitungan suara selesai, ibu Eti ibu tiba-tiba pingsan di TPS sehingga langsung di bawa ke rumah untuk beristirahat," katanya.
Pada Kamis siang, karena kondisinya yang mengkhawatirkan, Eti dibawa ke Puskesmas. Tim dokter yang menangani kemudian merujuknya ke rumah sakit di hari yang sama.
Eti sempat menjalani perawatan di sana, sebelum akhirnya dinyatakan meninggal dunia Sabtu siang tadi. Menurut Dian, kabarnya Eti memiliki riwayat hipertensi.
Ratusan Petugas Pemilu Sakit, 2 Meninggal
Dian juga mengkonfirmasi, hingga saat ini total ada dua orang petugas yang meninggal dunia. Selain Eti, ada seorang petugas Linmas yang meninggal dunia saat mengawal Pemilu 2024. Dia berasal dari Kecamatan Bayongbong.
"Meninggalnya karena kecelakaan lalu lintas," katanya.
Selain itu, kata Dian, saat ini ada puluhan petugas pengawal pemilu yang mengalami sakit, usai melaksanakan tugasnya mensukseskan pesta demokrasi.
"Ada yang masih dirawat, ada yang dilaporkan baru masuk perawatan, ada yang sudah sembuh dan pulang juga," pungkas Dian.
(mso/mso)