94 Petugas Pemilu di Kota Sukabumi Ambruk gegara Kelelahan

94 Petugas Pemilu di Kota Sukabumi Ambruk gegara Kelelahan

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 15 Feb 2024 13:30 WIB
Focus patients hand has get the saline solution syringe on it. Illness and treatment. Health insurance plan. Reimbursement and Medical expenses. image for illustration, copy space, article.
Ilustrasi dirawat. Foto: Getty Images/iStockphoto/kckate16
Sukabumi -

Sebanyak 94 petugas di Kota Sukabumi jatuh sakit saat melaksanakan tugas dalam Pemilu 2024. Mereka dibawa ke puskesmas dan dua di antaranya dirujuk ke rumah sakit terdekat.

Secara rinci, 94 petugas yang sakit terdiri dari 30 orang Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (KPPS), 11 orang Panwaslu, 12 orang Linmas, 11 orang pemilih atau masyarakat, 15 orang saksi, 10 orang PPS dan 5 orang PPK.

"Dirujuk dua orang ke RS Primaya dan RSUD Syamsudin. Penyakit terbanyak myalgia, gastritis dan hypertensi jumlah 72 orang," kata Sekretaris KPU Kota Sukabumi Basuki saat dikonfirmasi detikJabar, Kamis (15/2/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dia mengatakan, mayoritas petugas yang sakit diakibatkan karena kelelahan. Saat ini, proses penghitungan suara sudah selesai di tingkat TPS. Pihaknya juga memastikan, para petugas yang jatuh sakit ditangani oleh tenaga kesehatan.

"Alhamdulillah sudah tertangani semua. Mudah-mudahan nggak ada lagi. Sudah kita koordinasikan dengan tim kesehatan dari Dinas Kesehatan, tercover oleh BPJS juga," ujarnya.

ADVERTISEMENT

Menanggapi kondisi tersebut, Ketua KPU Sukabumi Imam Sutrisno mengimbau kepada seluruh petugas di lapangan untuk tetap menjaga kesehatan. Cukupi kebutuhan makanan, minuman dan vitamin.

"Karenanya kami ingin mengimbau ke rekan-rekan TPS walaupun hari ini kita dituntut untuk melaksanakan tugas sebaik mungkin, semoga aspek kesehatan, stamina itu tetap diperhatikan. Makan yang cukup, minum yang cukup, minum vitamin juga, karena kita juga sudah ada anggaran untuk itu," kata Imam.

Dia mengatakan, jika petugas mengalami kondisi kesehatan yang menurun, maka dapat berkoordinasi dengan jajaran satu tingkat di atasnya. PPS, kata dia, dapat mengambil keputusan baik itu istirahat atau dirawat apabila diperlukan.

"Kalau hanya satu orang dan selama masih bisa di backup oleh rekan-rekannya yang lain itu di backup dulu. Mudah-mudahan tidak ada satu TPS terus kelelahan semua, itu juga kita repot. Harus di back rekan-rekan KPPS dan KPU," tutupnya.

(sud/sud)


Hide Ads