Kala Napi Lapas Jelekong Nyoblos Dipandu Petugas Berpakaian Adat

Kabupaten Bandung

Kala Napi Lapas Jelekong Nyoblos Dipandu Petugas Berpakaian Adat

Yuga Hassani - detikJabar
Rabu, 14 Feb 2024 11:49 WIB
Petugas di Lapas Jelekong pakai baju adat saat pandu napi nyoblos
Petugas di Lapas Jelekong pakai baju adat saat pandu napi nyoblos (Foto: Yuga Hassani/detikJabar)
Kabupaten Bandung -

Ribuan warga binaan Lapas Narkotika kelas IIA, Jelekong, Kabupaten Bandung jalani pencoblosan dengan antusias, Rabu (14/2/2024). Uniknya, petugas menggunakan pakaian adat selama proses pencoblosan.

Pantauan detikJabar, sejak pagi hari para warga binaan telah mengantre untuk melakukan pencoblosan. Mereka dijemput oleh petugas ke setiap kamar. Kemudian datang ke lokasi TPS dipandu oleh petugas secara bergantian.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para petugas dari KPPS tersebut terlihat menggunakan pakaian adat yang ada di Indonesia. Terlihat petugas tersebut melayani para warga binaan untuk melakukan pencoblosan.

Kalapas Narkotika Kelas IIA, Gumilar Budi Rahayu mengatakan terdapat 1.389 warga binaan yang menjadi pemilih dalam Pemilu 2024. Pemilihan dilakukan dari jam 8 pagi hingga jam 12 siang.

ADVERTISEMENT

"Kita petugas terus memanggil mereka dari blok hunian untuk membawa mereka ke TPS yang sudah kita siapkan. Kebetulan di lapas narkotika ini ada 5 TPS. Dibagi untuk mengakomodir sejumlah 1389 warga binaan," ujar Gumilar.

Proses pemilihan di lapas telah dilakukan sosialisasi sebelumnya oleh KPU dan Bawaslu. Sosialisasi tersebut dilakukan kepada petugas KPPS dan warga binaan.

Petugas di Lapas Jelekong pakai baju adat saat pandu napi nyoblosPetugas di Lapas Jelekong pakai baju adat saat pandu napi nyoblos Foto: Yuga Hassani/detikJabar

"Mereka disosialisasi untuk bagaimana cara penghitungan surat suara, bagaimana cara melihat surat suara yang tidak sah, itu secara teknis," katanya.

"Ada juga sosialisasi kepada warga binaan. Mungkin ada warga binaan yang baru melakukan pemilihan. Bagaimana ada surat suara dari DPRD, DPRD Jabar, DPD, DPR RI, dan Capres," tambahnya.

Gumilar menjelaskan petugas KPPS yang ada di lapas tersebut menggunakan pakaian yang unik. Berbagai pakaian adat dari beberapa daerah digunakan panitia.

"Iya kita menggunakan konsep pakaian adat nusantara. Bisa kita lihat petugas KPPS nya ada yang menggunakan pakaian adat Bali, Kalimantan, papua. Pokoknya semeriah mungkin," jelasnya.

Gumilar mengaku sengaja mengkonsep dengan pakaian adat. Hal tersebut dilakukan guna memberikan kesan bagi warga binaan saat melakukan pemilihan.

"Ini hanya spontanitas. Saya sebagai kalapas disini memikirkan bagaimana caranya bisa menarik warga binaan supaya bisa memilih. Selain melakukan pencoblosan, mereka bisa senang saat datang ke TPS," pungkasnya.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads