Para kepala sekolah dan koordinator pendidikan di Kabupaten Cianjur, Jawa Barat diduga dimobilisasi untuk memenangkan salah satu calon legislatif dari PDI Perjuangan. Bahkan para kepala sekolah diharuskan mengisi 20 pemilih binaan yang diarahkan untuk mencoblos caleg DPR RI, DPRD Provinsi, dan DPRD Kabupaten dari partai berlambang banteng tersebut.
Salah seorang koordinator pendidikan yang enggan disebutkan namanya mengakui adanya arahan untuk memenangkan caleg tersebut.
"Teknisnya Kordik mengkondisikan para Kepsek dan guru untuk membawa 20 orang memilih caleg," ungkap dia.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Bahkan berdasarkan percakapan yang tersebar, format daftar pemilih binaan kepala sekolah lengkap dengan TPS tempat memilihnya. Tak hanya itu, diduga para kepsek juga diancam akan dipindahkan apabila tidak ikut memenangkan Caleg tersebut.
Koordinator Divisi Penanganan Pelanggaran dan Datin Bawaslu Cianjur Yana Sopyan, mengatakan pihaknya akan melakukan penelusuran terkait dugaan mobilisasi kepala sekolah dan kordik.
"Sesuai aturan, ASN harus netral. Kami akan lakukan penelaahan terkait informasi tersebut," ucap dia.
Di sisi lain, Sekretaris DPC PDIP Kabupaten Cianjur Dadang Sutarmo, mengatakan dirinya tidak mengetahui adanya isu tersebut. Bahkan dia menegaskan tidak ada instruksi dari DPC untuk memobilisasi ASN.
"Tidak ada instruksi dari partai untuk melakukan hal itu. Jikapun ada itu personal, bukan arahan partai. Tapi saya rasa tidak ada pergerakan seperti itu," kata Dadang.
Dia mempersilakan agar ada penelusuran terkait isu tersebut. "Silakan saja kalau itu terjadi, kan itu kewenangan Bawaslu," tuturnya.
(orb/orb)