Banjir menerjang kawasan Kertajati, Kabupaten Majalengka. Sejumlah TPS di wilayah tersebut ikut terdampak banjir jelang hari pencoblosan.
Seperti yang diketahui, sedikitnya ada 3 desa di wilayah Kecamatan Kertajati terdampak banjir. Desa Kertawinangun, Palasah, dan Pakubeureum merupakan tiga wilayah terdampak.
"Yang terdampak ada kurang lebih sekitar 15-an (TPS) dari 3 desa (terdampak). Itu data sementara ya," kata Camat Kertajati Rizky Ginanjar Satyagraha, Minggu (12/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Baca juga: Ini Pemicu Banjir di GT Kertajati Tol Cipali |
Untuk sementara, kata Rizky, TPS yang terdampak dinilai masih aman. Meski demikian, pihaknya tetap akan melakukan assessment di TPS-TPS terdampak. Namun jika lokasi TPS tidak memungkinkan, kemungkinan besar akan dipindahkan.
"Kalau lihat posisi masih aman. Tapi tadi juga saya sudah koordinasi dengan PPK Kecamatan beliau juga menyurvei kembali apabila nanti memang tidak memungkinkan di daerah itu ya akan dialihkan," jelas Rizky.
Pj Bupati Majalengka Dedi Supandi mengatakan logistik di tiga desa terdampak untuk Pemilu 2024 dipastikan aman. "Kita pastikan dari mulai kotak suara, surat suara aman ya," ujar Dedi.
Dedi mengaku saat ini pihaknya sudah berkoordinasi dengan KPU dan Bawaslu Majalengka. Dengan adanya banjir tersebut, lanjut dia, penyelenggara di TPS sedikit mengalami kendala.
"Yang kesulitan itu sebenarnya surat panggilan untuk warga. Karena ada surat panggilan untuk warga yang sedang ditulis oleh petugas, karena petugasnya mengurusi rumah yang sedang kebanjiran itu sedikit terhambat. Itu yang harus kita lakukan, bantuan dari pihak lain untuk melakukan itu," ucap dia.
Sementara itu, pemicu banjir di Kertawinangun, Palasah dan Pakubeureum, diduga karena tanggul sungai Cipelang, Kertajati, Majalengka, jebol. Hal itu disebabkan karena tanggul tersebut tak kuat menahan guyuran hujan.
"Dugaan sementara ada salah satu jebol tanggul sungai Cipelang," kata Penata Penanggulangan Bencana Ahli Muda BPBD Majalengka Rezza Permana.
Disampaikan Rezza, tanggul tersebut sebelumnya juga pernah jebol pada 2021 lalu. Namun tanggul tersebut kini kembali jebol usai diguyur hujan deras pada Minggu (11/2) pukul 15.00 WIB hingga 22.00 WIB.
"Pada 2021 pernah jebol, tapi sudah diperbaiki oleh BBWS. Tapi hari ini mungkin dikarenakan hujan cukup tinggi dan debit air cukup tinggi sehingga kembali lagi jebol di lokasi yang sama," ujar Rezza.
Pantauan detikJabar di lokasi, genangan air terpantau perlahan mulai surut. Akibat peristiwa tersebut juga akses jalan GT Kertajati Tol Cipali dan jalur arteri tidak bisa dilalui.
(dir/dir)