Suasana duka menyelimuti pemakaman dua anak yang menjadi korban meninggal dunia akibat kebakaran rumah di Perumahan Permata Hijau 2, Desa/Kecamatan Cibogo, Kabupaten Subang, Jawa Barat, pada Sabtu (10/2/2024) kemarin sekira pukul 17.00 WIB.
Berdasarkan pantauan detikJabar pada Minggu (11/2/2024) sore, dua dari tiga korban meninggal dunia akibat kebakaran atas nama Alvin Roharta Sipayung (7) serta Revan Mathew Sipayung (4) telah dimakamkan di Yayasan Makam Kristen Sukamaju Subang (YMKSS), Kelurahan Cigadung, Subang.
Dengan prosesi pemakaman yang dilakukan sesuai umat kristiani itu, isak tangis dari keluarga pun tak bisa dibendung saat kedua anak tersebut akan dimasukkan ke liang lahat.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Kami baru saja selesai memakamkan dua anak dari Bapak Darta Sipayung. Jadi mereka ini keluarga yang merupakan aktivis dari gereja kami aktivis pemain musik saat kita menjalankan ibadah di gereja kita," ujar Jumari Pendeta Muda di Gereja GPPK Subang kepada detikJabar usai melakukan prosesi pemakaman.
Jumari menyebut, sebelum peristiwa nahas itu terjadi, bahwa korban diminta oleh orang tuanya untuk tidak ikut ke gereja mengingat saat itu kondisi sedang turun hujan yang lebat, dan sempat berpesan agar tidak bermain di luar rumah.
"Sebelum berangkat kedua orang tuanya berpamitan ke anak-anaknya (korban kebakaran), terus memberikan pesan kepada anak-anaknya jangan main di luar karena hujan dan nyuruh diam saja main di kamar di tempat yang dijadikan juga sebagai tempat latihan musik," kata Jumari.
"Memang kebetulan untuk kedua korban anak dari Bapak Darta Sipayung ini bercita-cita menjadi pemain musik di gereja seperti Bapaknya. Tapi tuhan berkehendak lain di saat Bapak Darta Sipayung ini sedang menuju ke gereja ada yang menelepon tapi tidak diangkat karena sedang berkendara," sambungnya.
Setelah sesampainya di gereja, menurut Jumari, orang tua dari Alvin dan Revan ini mendapatkan kabar bahwa terdapat asap muncul dari dalam rumah mereka. Saat itu juga, lanjut Jumari, orang tua dari korban langsung kembali pulang. Saat dalam perjalanan pulang, semua korban telah dilarikan ke RSUD Ciereng, Subang.
"Setelah Bapak Darta Sipayung sampai ke gereja, ada yang kembali menelepon menyampaikan bahwa di rumah ada asap kayak kebakar, terus Bapak Darta Sipayung langsung kembali pulang akan tetapi kedua anaknya serta saudaranya telah dibawa ke Rumah Sakit Ciereng Subang," katanya.
Hingga akhirnya, Jumari mengungkap, saat ketiga korban hendak dibawa ke RSUD Ciereng, Subang itu, mereka sudah tak bernyawa lagi karena mendapatkan luka bakar di sekujur tubuh korban.
"Tetapi apa yang terjadi ketiga anak ini karena anak Bapak Sipayung dan anak saudaranya yang masih tetangga itu semuanya sedang berada di dalam kamar yang suka dipakai bermain musik, semua badannya dalam kondisi terbakar sekitar 80 persen dan akhirnya anak-anak ini nyawanya tidak tertolong," ungkapnya.
Sementara itu, dari penuturan Jumari, sang ibu dari Revan dan Alvin pun juga sedang tidak berada di rumah karena sedang membantu rekannya di gereja untuk persiapan ibadah pada Minggu ini.
"Untuk ibunya dari Revan dan Alvin ini juga kebetulan sedang tidak ada di rumah melainkan sudah berada di gereja lebih dahulu. Saat itu ibunya sedang membantu teman gerejanya seperti memasak karena memang hari ini Minggu ada kegiatan pertemuan di gereja. Jadi saat kejadian kondisi dari rumah korban sedang tidak ada siapa-siapa," pungkasnya.
Sementara itu juga, dari informasi yang diperoleh detikJabar, satu korban meninggal lagi atas nama Cristoper Rogelo Siburian (5) pun rencananya akan dimakamkan tepat di samping makam dari Alvin serta Revan di tempat pemakaman YMKSS, Cigadung, Subang.
(yum/yum)