Rezeki Nomplok Timpa Firmansyah Mahasiswa Uniga Penjual Cilung

Rezeki Nomplok Timpa Firmansyah Mahasiswa Uniga Penjual Cilung

Hakim Ghani - detikJabar
Selasa, 06 Feb 2024 12:00 WIB
Penyerahan bantuan dari Panda untuk Iman.
Penyerahan bantuan dari Panda untuk Iman. (Foto: Hakim Ghani/detikJabar)
Garut - Masih ingat dengan Firmansyah? mahasiswa Universitas Garut yang rela berjualan aci gulung (Cilung) untuk makan dan membiayai kuliahnya. Firmansyah dapat rezeki nomplok usai biaya kuliahnya dilunasi dermawan.

Iman, sapaan akrab Firmansyah, kini bingung dengan apa yang terjadi. Begitu banyak simpati, yang mengalir deras kepadanya. Padahal, Iman mengaku tak berbuat apa-apa, hanya berjualan Cilung seperti biasa.

Sedikit mengulas ke belakang, kisah Iman menjadi populer belakangan ini. Iman adalah lelaki berumur 23 tahun asal Rancaekek, Bandung, yang berkuliah di Fakultas Peternakan Uniga.

Tak seperti teman-temannya, Iman harus berjuang sendiri membiayai kuliahnya. Iman sempat ngojek dari pagi buta, hanya untuk mendapatkan uang untuk ongkos pergi ke Garut dari Bandung demi berkuliah.

Karena jarak yang terlampau jauh, Iman akhirnya memutuskan untuk tinggal di Garut daripada harus bolak-balik ke Bandung. Beruntungnya, Iman diterima teman-teman sekelasnya yang mempersilakan dia tinggal bersama mereka, tanpa biaya.

Untuk membiayai hidupnya sehari-hari, berbekal ilmu yang didapat dari sang kakak, Iman akhirnya berjualan Cilung di lingkungan tempatnya mengontrak. "Tiga bulan pertama itu terasa berat sekali. Tidak punya pelanggan, tidak tahu harus jualan dimana, tidak laku sampai gak punya uang untuk makan," ungkap Iman.

Berbagai pengalaman dilaluinya ketika berjualan. Mulai dari diusir pedagang 'senior' ketika berjualan. Hingga tak laku sama sekali dan dagangan akhirnya habis dimakan sendiri. Namun Iman, mengaku tak menyerah. Meskipun berat, Iman bersikukuh untuk hidup mandiri dan tak menyusahkan orang lain.

"Saya lebih baik berdagang seperti ini meskipun saya miskin. Saya tidak mau merepotkan orang lain dengan minta-minta," ujar Firmansyah.

Firmansyah berjualan Cilung di acara Komunitas PandaFirmansyah berjualan Cilung di acara Komunitas Panda Foto: Hakim Ghani/detikJabar

Rupanya, kisah inspiratif Iman ini membetot perhatian publik. Yayasan Penolong Janda dan Dhuafa (Panda) Garut adalah salah satu pihak yang tertarik untuk membersamai perjuangan Iman.

Suatu waktu, Iman sempat diajak untuk berjualan, di tempat Panda melakukan aksi sosial, di bilangan Pengkolan Garut, Kecamatan Garut Kota. Kala itu, dagangan Iman dilariskan, diborong dan dibeli dengan harga berkali lipat.

Yang menjadi mencengangkan bagi Iman, tanpa sepengetahuannya, sekitar 250 porsi Cilung yang dijualnya ternyata ditebus dengan biaya pelunasan kuliah oleh Panda. Cilung itu kemudian diedarkan oleh relawan Panda dan teman-temannya dari Faperta Uniga kepada pengguna jalan saat itu.

"Ada dana donasi dari orang-orang yang menyayangi dan mengapresiasi Firman. Insya Allah akan segera kita salurkan," ucap Lia Ismi Farissa, Ketua Panda kepada detikJabar.

Sejak saat itu, Panda diketahui menggalang donasi untuk Iman. Mengumpulkan dana dari para dermawan, untuk membantu langkah Iman yang keukeuh ingin mengenyam pendidikan sampai sukses.

Alhamdulillah, harapan itu akhirnya terealisasi. Hari ini, Selasa (6/2/2024) pagi, Lia dan rombongan Panda menyambangi Iman di kampusnya. Mereka diterima perwakilan kampus. Lia menyampaikan kabar baik kepada Iman, karena ternyata banyak dermawan yang berkenan untuk membantu Iman.

Dana jutaan rupiah, akhirnya terkumpul dari door to door yang dilakukan Panda kepada para dermawan via media sosial. "Alhamdulillah hari ini kita serahkan titipan hamba-hamba Allah yang bersedia membantu Iman. Kita lunasi uang pendidikannya," katanya.

Lebih dari Rp 9 juta rupiah uang yang dikeluarkan untuk melunasi seluruh biaya administrasi Iman ke kampus oleh Panda. Sebab, selain adanya tunggakan, Panda juga menyelesaikan biaya perkuliahan Iman, hingga dirinya bisa wisuda.

Panda sendiri diketahui lebih memilih untuk membantu biaya pendidikan Iman. Bukan tanpa alasan, karena hal tersebut adalah keinginan Iman sendiri. Kepada detikJabar, Iman sempat mengatakan jika dirinya dipacu untuk terus bisa mengenyam pendidikan. Tujuannya tak lain, untuk mengangkat derajat keluarganya yang miskin.

"Meskipun saya miskin, saya diamanati orang tua harus tetap sekolah. Bagaimanapun caranya. Makanya ketika kemarin viral dan banyak yang membantu, orang tua pesannya kalau bisa lanjut S2 dan jangan khawatir masalah biaya karena Allah tidak tidur," ucap Iman.

Selain bantuan yang diberikan Panda, teman-teman Iman juga tak tinggal diam. Mereka diam-diam rereongan, untuk membantu usaha Iman menjadi jauh lebih maju. Teman-temannya, diketahui mempercantik gerobak jualan Iman agar lebih menarik.

Iman sendiri mengaku berkomitmen untuk segera membereskan pendidikannya. Setelah lulus sarjana, Iman ingin kerja atau buka usaha sendiri. Sekali lagi, Iman mengaku ingin mengangkat derajat keluarganya, yang saat ini diakuinya miskin.

"Karena modal saya hanya ilmu, yakin dan sabar. Tanpa 3 itu saya tidak akan jadi apa-apa karena kami miskin," pungkas Iman. (yum/yum)



Hide Ads