Warga Karawang kembali mengungsi akibat banjir luapan sungai Cibeet dan sungai Citarum. Padahal, warga baru saja kembali ke rumah setelah dua pekan sebelumnya kebanjiran.
Warga yang mengungsi merupakan warga Desa Karangligar, Kecamatan Telukjambe Barat, Kabupaten Karawang. Banjir menerjang wilayah tersebut sejak Jumat (2/2) siang.
"Kemarin siang kang, pulang jumatan udah banjir," ucap Imat (40) salah seorang warga saat ditemui di posko pengungsian di Kantor Desa Karangligar, Sabtu (3/2/2024).
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Rumah Imat di Dusun Pangasingan, Desa Karangligar kembali terendam banjir akibat meluapnya sungai Cibeet dan Citarum. Volume air di kedua sungai tersebut penuh akibat curah hujan yang lebat
"Jumat kan hujan tuh di sini agak lama juga, sungainya Cibeet itu kayaknya meluap lagi sampai ke rumah," kata dia.
Wilayah tempat tinggal Imat di Dusun Pangasingan dan juga Dusun Kampek memang kerap dilanda banjir. Sebab, dua dusun itu terletak di pertemuan aliran irigasi Cibeet dan Citarum. Ditambah kontur tanah di wilayah tersebut yang berupa cekungan.
Saat banjir sebelumnya, Imat dan keluarganya juga mengungsi hampir satu pekan. Kini, dia dan keluarga balik lagi ke pengungsian.
"Kemarin kita ngungsi hampir seminggu juga, hujan pas malam tahun baru tuh, sampe tanggal 5 Januari kurang lebih baru saya bisa pulang, yang lain bahkan masih terendam waktu itu. Sekarang kita banjir lagi," tuturnya
Kepala Bidang Kedaruratan Logistik Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kabupaten Karawang Ferry Muharram mengatakan banjir yang terjadi di wilayah tersebut merendam puluhan rumah.
"Iya sejak kemarin, hasil assessment ada 95 rumah di 2 RT yang terendam dengan ketinggian antara 50-70 centimeter," ucap Ferry saat dihubungi detikJabar.
Ia mengungkap ratusan kepala keluarga (KK) terdampak. Ada hampir 500 orang mengungsi akibat rumahnya terendam banjir.
"Total jiwa yang terdampak ada 420 jiwa dari 140 KK berdasarkan hasil update hari ini pukul 11.00 WIB," imbuhnya.
Pihaknya juga telah melakukan penanganan. Terlebih posko utama banjir di Kantor Desa Karangligar juga masih berdiri sejak akhir tahun lalu.
"Kalau posko memang sudah didirikan pas banjir akhir tahun jadi sampai sekarang masih stand by. Tetapi kita juga sudah melakukan penanganan selain mengevakuasi warga yang terdampak," pungkasnya.
(dir/dir)