Amunisi Rusia untuk Gempur Ukraina Tak Habis-habis, Ini Rahasianya

Kabar Internasional

Amunisi Rusia untuk Gempur Ukraina Tak Habis-habis, Ini Rahasianya

Tim detikInet - detikJabar
Jumat, 02 Feb 2024 04:30 WIB
Russian Defence Minister Sergei Shoigu inspects implementation of the state defence order at a military-industrial complex facility in the Nizhny Novgorod region, Russia, in this picture released April 6, 2023. Vadim Savitsky/Russian Defence Ministry/Handout via REUTERS ATTENTION EDITORS - THIS IMAGE WAS PROVIDED BY A THIRD PARTY. NO RESALES. NO ARCHIVES. MANDATORY CREDIT.
Pabrik Senjata di Rusia (Foto: Vadim Savitsky/Russian Defence Ministry/Handout/REUTERS)
Jakarta -

Perang antara Rusia dan Ukraina belum mereda. Belakangan amunisi Rusia untuk meggempur Ukraina seolah tak ada habisnya. Apa rahasianya?

Salah satu jenis amunisi yang penting adalah amunisi artileri. Dilansir dari detikInet yang mengutip Insider disebutkan bila pada musim panas lalu Ukraina menembak hingga 7.000 peluru sehari. Hal ini berbeda dengan jumlah peluru yang ditembakkan Rusia yang hanya 5.000 peluru.

Situasi berubah belakangan ini. Angka peluru yang ditembakkan Rusia kini jauh lebih banyak. Ukraina hanya menembakkan 2.000 peluru sehari, sementara Rusia mendekati 10.000 ribu per hari.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Alasan banyaknya peluru yang ditembakkan oleh Rusia ini lantaran peningkatan produksi dalam negeri. Rusia diketahui mendapat sokongan dari masuknya persenjataan Korea Utara.

Rahasia lainnya yakni industri pertahanan Rusia. Disebutkan bila negara Barat masih kalah dalam perang persenjataan melawan Rusia. Sebab, Rusia sudah meningkatkan produksi senjata. Mereka bahkan diklaim siap perang melawan Ukraina sampai 3 atau 4 tahun lagi.

ADVERTISEMENT

Penguatan pertahanan Rusia juga dibuktikan dengan perubahan fungsi pusat perbelanjaan, toko roti dan fasilitas lainnnya. Tempat-tempat itu diubah menjadi pabrik senjata. Salah satunya yakni Italmas Mall yang sekarang berubah menjadi Italmas Scientific Research Centre yang memproduksi drone teput Lancet.

Sementara itu, pemerintah Rusia juga sudah menyerukan warga bekerja enam hari seminggu hingga menjadi sukarelawan di pabrik militer. TV Rusia menayangkan anak-anak belajar merakit komponen amunisi di sekolah

"Saat ini kita berada dalam skenario di mana Rusia menghabiskan 40% PDB-nya untuk perang ini," lapor Telegraph.

Kondisi ini membuat negara-negara Barat tidak bisa mengimbanginya. "Ini benar-benar gila," kata salah satu sumber pertahanan Inggris.

Kerahasiaan industri pertahanan Rusia juga menyulitkan untuk menilai sejauh mana peralihan Rusia ke ekonomi perang. Namun memang industri pertahanan Rusia terus meroket.

Pengeluaran militer Rusia pada 2022 adalah 2,7% dari GDP, kemudian menjadi 3,9% di 2023 dan 6% di 2024. Menhan Rusia, Sergei Shoigu, mengklaim pihaknya memproduksi 1.530 tank dan 2.518 kendaraan perang di 2023.

Terdapat peningkatan produksi tank sampai 560% sejak Februari 2022. Aktivitas produksi itu cukup untuk menggantikan peralatan perang yang rusak atau hancur dalam perang melawan Ukraina.

Tak hanya itu, Rusia berniat memproduksi 2 juta peluru artileri per tahun. Dikombinasikan dengan bantuan persenjataan dari Iran dan Korea Utara, kekuatan Rusia pun semakin besar.

Artikel ini sudah tayang di detikInet, baca selengkapnya di sini




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads