Atasi Macet, Gedebage Selatan Butuh Pelebaran Jalan

Atasi Macet, Gedebage Selatan Butuh Pelebaran Jalan

Rifat Alhamidi - detikJabar
Selasa, 30 Jan 2024 22:30 WIB
Penampakan antrean kendaraan di Jalan Gedebage Selatan (Foto: Wisma Putra/detikJabar)
Kendaraan melintasi di Jalan Gedebage Selatan. Foto: Wisma Putra/detikJabar
Bandung -

Polisi telah merekayasa arus lalu lintas kendaraan yang hendak menuju kawasan Masjid Al Jabbar dan sekitarnya pada akhir pekan kemarin. Hasilnya, laju pengendara, terutama mobil yang hendak masuk ke Jalan Gedebage Selatan harus dialihkan terlebih dahulu. Karena, kondisi jalan yang sudah tidak begitu memadai.

Kasatlantas Polrestabes Bandung AKBP Eko Iskandar mengatakan Jalan Gedebage Selatan pada akhir pekan lalu sudah dalam kondisi crowded. Petugas di lapangan kemudian menerapkan rekayasa arus supaya perjalanan pengendara yang dari arah timur ke barat tetap tidak terdampak macet.

"Di Jalan Soekarno Hatta Minggu kemarin karena kemacetannya panjang, sehingga kita tutup kendaraan yang mau ke Gedebage Selatan. Kita alihkan dulu sampai memutarnya di Cipadung untuk memperlancar arus dari arah sebaliknya," kata Eko saat dihubungi detikJabar, Selasa 30/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Jalan Gedebage Selatan itu kemarin sudah tidak bisa menampung kapasitas kendaraan. Ditambah terjadi hambatan di rel kereta api, kemudian ada jembatan yang membuat jalannya menyempit, dan radius tikungnya juga kecil," ungkapnya menambahkan.

Selain di perempatan Gedebage yang mengarah ke Jalan Gedebage Selatan, rekayasa juga sempat dilakukan di Jalan Cimencrang, tepat di depan Masjid Al Jabbar. Di sana, kata Eko, jika situasinya sudah padat, polisi akan langsung merekayasa portal penutup jalan yang selama ini mengarahkan kendaraan terpusat seluruhnya menuju depan Masjid Al Jabbar.

ADVERTISEMENT

"Khusus yang depan rel Cimencrang, itu rekayasanya situasional. Apabila yang dari timur ke barat, yang depan Masjid Al Jabbar yang masuk portal itu landai, pembatas itu masih bisa kita tutup. Tapi kalau nanti untuk yang masuk ke portal sudah penuh, sudah tidak tertampung lagi, otomatis kita buka," terangnya.

"Kalau untuk Jalan Cimencrang, selama ekornya tidak sampai ke jalan nasional, tetap kita buka. Tapi seandainya sampai ke jalan nasional, kita akan batasi," tuturnya menambahkan.

Dari hasil evaluasi akhir pekan lalu, kondisi krusial yang dibutuhkan untuk solusi macet yaitu pelebaran Jalan Gedebage Selatan. Sebab menurut Eko, sebanyak apapun personel dikerahkan, macet di sana tetap tidak bisa dikendalikan karena akses jalannya yang begitu sempit untuk dilalui.

"Kita mau menaruh 100 personel pun di situ, dengan situasi sekarang, volume kendaraan tidak seimbang dengan kapasitas jalan, sangat mustahil kita untuk bisa mengatur lalu lintas. Mau direkayasa bagaimana pun dengan kondisi yang demikian, tidak akan bisa menyelesaikan masalah secara signifikan," ucap Eko.

"Paling pengaruhnya dengan ada anggota, setidaknya masih bisa mengatur sedikit-sedikit, mungkin hanya 20 persen saja mengatasi kemacetan. Sedangkan 80 persennya masih tergantung pada kapasitas jalan. Apalagi sekarang jalan tol masih ditutup, dalam perbaikan," kata Eko menambahkan.

Evaluasi ini rencananya akan dibawa kembali dalam kajian bersama pemerintah daerah. Sebab saat ini, kawasan macet di Gedebage sedang menjadi fokus pembahasan yang perlu penyelesaian dari pemerintah.

"Yang krusial itu di jembatan, radius tikungnya begitu sempit. Karena bus lewat aja misalkan berpapasan, pasti bergantian dia dan akan menghambat. Oleh karena itu kenapa kita lakukan rekayasa, diputar ke Cipadung, itu untuk menambah kapastitas jalan. Supaya masyarakat yang tujuannya bukan ke Gedebage Selatan itu tidak terhambat," pungkasnya.

(ral/sud)


Hide Ads