Evakuasi tiga orang nelayan asal Ujunggenteng, Kabupaten Sukabumi oleh kru Kapal Tanker MV Martha Baruna berlangsung dramatis. Teriakan 'alhamdulillah' terdengar saat proses penyelamatan.
Dalam video berdurasi 3 Menit 12 detik yang diberikan Kasat Polair Polres Sukabumi AKP Tenda Sukendar, terlihat tiga orang nelayan terombang-ambing di laut lepas Samudera Hindia.
Terlihat, ketiga orang itu bertahan dengan memegangi stereofoam yang biasa dipakai nelayan untuk menyimpan ikan hasil tangkapan. Selain itu terlihat sebuah bambu panjang yang dinaiki ketiganya agar tidak tenggelam.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
"Perahunya tenggelam juga itu, perahunya tenggelem itu. Oh pakai kayu," teriak kru kapal yang terdengar dalam video yang dilihat detikJabar, Senin (22/1/2024).
Ketiga nelayan itu terlihat berenang sambil masing-masing memegangi stereofoam yang digunakan sebagai pelampung. Masih dalam video, terlihat dari atas kapal tanker menurunkan semacam kotak besi untuk menaikturunkan barang.
Satu persatu nelayan kemudian melepas stereofoam dan berenang menggapai alat yang diturunkan kru kapal. Mereka langsung masuk ke dalam kotak besi tersebut.
"Alhamdulillah, alhamdulillah. Ayo masuk-masuk dulu, jangan bergelantungan masuk ke dalam," teriak kru kapal masih di dalam video itu.
"Tangan awas, jangan keluar. Siapkan teh manis air anget," teriak kru kapal lagi begitu kotak besi itu naik ke atas kapal tanker. Pada adegan kedua terlihat tiga nelayan tersebut sudah berada di atas kapal. Sejumlah kru kapal memberikan air dan meminta mereka menggunakan jaket agar hangat.
Kasat Polair Polres Sukabumi, AKP Tenda Sukendar mengatakan tiga korban selamat yang ditemukan masing-masing Hadsur (54), Deris (43) dan Sulaeman (33) sementara atas nama Deden (27) masih dalam proses pencarian.
Deden diketahui melompat lebih dahulu sebelum akhirnya ketiga korban lainnya ikut menyelamatkan diri usai kapalnya terbalik. Teman-temannya masih mendengar suara teriakan minta tolong dari Deden yang diketahui saat meloncat dia membawa stereofoam. Saat itu, tiga teman Deden juga ikut meloncat menjauhi kapal yang terbalik.
"Korban memakai pelampung yang terbuat dari stereofoam, kemudian berteriak minta tolong, untuk yang korban selamat ketiganya saat kejadian berenang bersama tidak terpisah, memakai pelampung yang juga terbuat dari stereofoam dan terbawa arus ke tengah," kata Tenda.
Informasi yang bersumber dari tiga korban selamat, mereka sempat terombang-ambing selama satu hari satu malam. Dengan jarak sejauh 90 mil dari daratan.
"Selama satu hari satu malam ketiganya terombang-ambing d tengah lautan sekitar 90 mil dari darat. Sampai akhirnya mereka ditemukan oleh kru Kapal Tanker MV Martha Baruna, PT Bahtera Adhiguna di Perairan Karang Potong dan diselamatkan," jelas Tenda.
Ketiganya kemudian dibawa ke perairan Lampung Selatan, setelah di sana dari pihak keluarga koordinasi dengan Sat Pol Airud Pos Ujunggenteng,untuk melakukan penjemputan tiga nelayan yang selamat.
"Kami kemudian bekerja sama dengan Syahbandar Pantai Panjang Lampung Selatan untuk melakukan serah terima ketiga nelayan. Mereka diserah terimakan kepada pihak kami dan perwakilan dari keluarga korban," pungkas Tenda.
(sya/yum)