Penelitian telah mengungkap tingginya angka warga Korea Selatan yang 'mati kesepian'. Penelitian itu menjelaskan tentang jumlah warga Korea Selatan yang meninggal saat tidak memiliki hubungan baik dengan keluarga, maupun sahabatnya.
Mengutip dari detikHealth, berdasarkan penelitian yang dilakukan dari 128 sampel orang Korea Selatan yang meninggal dalam keadaan kesepian pada periode 2017-2021, 108 orang di antaranya adalah laki-laki dan 20 lainnya adalah perempuan. Dari temuan peneliti, rata-rata tubuh jenazah orang yang mati kesepian baru ditemukan setelah tiga minggu lamanya atau sekitar 26,6 hari.
Dikutip dari The Korea Herald, penelitian tersebut didapatkan berdasarkan data otopsi forensik yang diperiksa oleh profesor kedokteran forensik Universitas Nasional Pusan, Na Joo-young.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Berdasarkan data usia, masyarakat kelompok 50-an tahun menyumbang kasus terbanyak sejumlah 40 persen, individu 60-an tahun menyumbang 30 kasus, dan kelompok berusia 40-an menyumbang 28 kasus.
Dalam penelitian tersebut, kelompok 20-an dan 30-an merupakan kelompok penyumbang 'mati kesepian' terkecil dengan total delapan kasus.
Sebenarnya apa yang melatarbelakangi tingginya angka warga mati kesepian di Korea Selatan? Tim peneliti menduga bahwa perubahan dalam struktur keluarga tradisional menjadi salah satu penyebabnya.
Perceraian dan keterasingan disebut berhubungan kuat dengan peningkatan risiko terjadinya kasus mati kesepian. Dilaporkan separuh orang yang meninggal kesepian dan tidak diketahui identitasnya adalah orang yang sudah bercerai atau berpisah dari pasangannya.
Dalam beberapa tahun Korea Selatan memang mengalami peningkatan dalam hal jumlah angka mati kesepian. Pada tahun 2017 kasus mati kesepian tercatat berjumlah 2.412, tahun 2018 berjumlah 3.048, dan tahun 2019 sempat menurun menjadi 2.949 kasus. Pada tahun 2020, kasus mati kesepian kembali meroket menjadi 3.279 dan dan 2021 dengan 3.378 kasus.
Untuk mengantisipasi peningkatan jumlah kasus mati kesepian pada warganya, pemerintah Korea Selatan telah melakukan beberapa program. Pihaknya pada Mei 2023 melakukan survei tahun pada orang-orang yang berisiko meninggal sendiri dan kelompok rentan.
Tidak hanya itu saja, pemerintah Korea Selatan juga memberikan pekerjaan, layanan kesehatan, dan perawatan medis yang disesuaikan dengan kebutuhan.
Artikel ini telah tayang di detikHealth dengan judul Banyak Warga Korsel 'Mati Kesepian', Ini yang Jadi Pemicunya.
(avk/sud)