Terungkapnya Penyebab Kepunahan Kera Raksasa di Bumi

Kabar Internasional

Terungkapnya Penyebab Kepunahan Kera Raksasa di Bumi

Fino Yurio Kristo - detikJabar
Selasa, 23 Jan 2024 07:00 WIB
Kera raksasa
Kera raksasa (Foto: Live Science)
Bandung - Gigantopithecus blacki (G. blacki) dikenal sebagai primata terbesar purba yang kini telah punah. Baru-baru ini, ilmuwan akhirnya memecahkan misteri kenapa hewan tersebut punah.

Dikutip dari detikInet, bukti baru menunjukkan bahwa kera raksasa tersebut kesulitan beradaptasi terhadap perubahan iklim. Dalam studi di jurnal Nature, kemungkinan besar punah antara 295.000 dan 215.000 tahun lalu.

Diduga mereka gagal menyesuaikan pola makan atau perilaku terhadap perubahan lingkungan yang dimulai sekitar 700.000 tahun silam di habitatnya.

G. blacki pertama kali muncul sekitar 2 juta tahun silam. Ia diidentifikasi tahun 1935 oleh ahli paleontologi Jerman Gustav von Koenigswald setelah ia menemukan gigi gerahamnya. Sejak itu, peneliti menemukan ribuan gigi dan beberapa tulang rahang parsial, namun belum ada kerangka lengkap pernah ditemukan.

Kepunahan primata raksasa ini, yang tumbuh setinggi 3 meter dan berat hingga 270 kilogram, telah lama membingungkan ahli paleontologi. "G. blacki adalah teka-teki dalam paleontologi. Bagaimana mungkin makhluk sebesar itu punah saat primata lain beradaptasi dan bertahan hidup?" kata Yingqi Zhang, profesor di Institut Paleontologi Vertebrata dan Palaeoanthropology di Chinese Academy of Sciences.

Dalam studi baru tersebut, para ilmuwan menganalisis sisa-sisa fosil gigi, catatan serbuk sari, dan tanggal geologis untuk menemukan bukti punahnya kera raksasa tersebut dan menentukan garis waktu penurunan populasinya secara rinci.

Mereka menemukan bahwa 2,3 juta tahun lalu, pada akhir masa Pleistosen tengah, kera raksasa menikmati makanan kaya buah-buahan dan hidup di hutan lebat. Namun sekitar 600.000 hingga 700.000 tahun yang lalu, habitat ini mulai berubah dan lambat laun menjadi padang rumput terbuka.

Analisis serbuk sari dan fosil menunjukkan bahwa selama periode ini, iklim dan tanaman menjadi lebih bersifat musiman dan ketersediaan air menjadi kurang konsisten karena wilayah tersebut mulai mengalami musim kemarau.

Selama masa ini, G. blacki semakin besar, sehingga meningkatkan jumlah makanan yang dibutuhkannya. Kera raksasa ini juga mempunyai jangkauan geografis yang lebih kecil untuk mencari makan dibandingkan dengan kera besar lainnya.

Perubahan habitat dan ketidakmampuan kera untuk beradaptasi pada akhirnya menghancurkan spesies tersebut. Penelitian sebelumnya menunjukkan kera itu punah sekitar 200.000 tahun lalu, namun data baru menunjukkan pada 300.000 tahun silam, jumlahnya menurun drastis sebelum lenyap sama sekali antara 295.000 dan 215.000 tahun silam.

Artikel ini telah tayang di detikInet dengan judul Misteri Punahnya Kera Raksasa Purba Terungkap (fyk/yum)



Hide Ads