Rumah-Sawah di Gunungguruh Sukabumi Terendam Banjir akibat Luapan Cibodas

Rumah-Sawah di Gunungguruh Sukabumi Terendam Banjir akibat Luapan Cibodas

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 19 Jan 2024 18:24 WIB
Banjir di Sukabumi.
Banjir di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Hujan deras yang terjadi mengakibatkan bencana alam banjir terjadi di Kecamatan Gunungguruh, Kabupaten Sukabumi, Jumat (19/1/2024). Akibatnya, sawah, kolam dan 14 rumah terendam banjir.

Berdasarkan informasi yang dihimpun, peristiwa bencana alam itu terjadi di Kampung Jatimekar, Desa Sirnaresmi, Kecamatan Gunungguruh. Wilayah yang terdampak terjadi di tiga ke-RT-an.

Petugas Penanggulangan Bencana Kecamatan (P2BK) Gunungguruh, Ade Suparman mengatakan, bencana banjir itu diakibatkan oleh hujan deras yang terjadi sejak pukul 06.00 WIB.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Penyebab kejadian hujan deras. Dampak hujan yang cukup lama mengakibatkan banjir yang merendam pemukiman, sawah dan kolam milik warga," kata Ade kepada detikJabar.

"Banjir disebabkan saluran air Cibodas yang tidak bisa menampung debit air karena curah hujan tinggi ditambah penyempitan dan pendangkalan sehingga air meluap merendam rumah, sawah dan kolam ikan milik warga," sambungnya.

ADVERTISEMENT

Secara rinci, korban yang terdampak di RT 03 terdapat dua orang kepala keluarga dengan jumpah 10 jiwa, kemudian di RT 04 ada tujuh kepala keluarga dengan jumlah 22 jiwa. Selain itu, di RT 05 terdapat lima kepala keluarga dengan empat jiwa, sehingga total warga yang terdampak ada 36 orang.

"Tidak ada korban luka maupun jiwa dalam peristiwa tersebut. Cuaca masih gerimis sebagian rumah masih terendam dan sebagian sudah mulai surut, sementara kebutuhan mendesak sandang pangan dan normalisasi saluran kali Cibodas," tutupnya.

Sementara itu, Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik mengatakan, bencana pertama yang terparah, yaitu banjir di kawasan Terminal Tipe A Kota Sukabumi. Meski sempat surut, banjir limpasan itu kembali terjadi pada sore hari.

"Di depan Jalan Jalur Lingkar Selatan, Terminal Tipe A berimbas ke pemukiman gang warga masyarakat di Kampung Balandongan, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros dan terjadi dua kali banjir limpasan yaitu pagi dan barusan sore," kata Novian kepada detikJabar.

Lebih lanjut, pohon tumbang juga terjadi di Perumahan Prana Estate, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Pohon itu menutupi akses jalan masyarakat.

"Pohon tumbang sekitar jam 16:56 WIB, laporan warga menginformasikan ada pohon tumbang di lokasi perumahan Prana Estate dan tim BPBD langsung menindaklanjuti pohon tumbang tersebut. Jenisnya pohon bambu sehingga menghalangi lalu lintas jalan," ujarnya.

"Ini diakibatkan cuaca ekstrem dan ketahanan dapuran bambu tersebut yang sudah tidak kuat menahan. Tidak ada kendala, Alhamdulillah kurang dari 20 menit bisa terevakuasi," sambungnya.

Bencana alam longsor juga terjadi di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Longsor yang menutup aliran Sungai Cipada itu merupakan longsor susulan yang sebelumnya terjadi pada 12 Januari 2023 lalu.

"Itu longsor dapuran bambu Minggu kemarin dan sudah dievakuasi giat kerja bakti bersama warga. Memang kondisi sekarang longsoran tanah bertambah sedikit," ungkapnya.

BPBD mengimbau kepada seluruh warga Kota Sukabumi untuk waspada akan potensi bencana alam di tengah cuaca ekstrem. "Imbauan kepada seluruh warga untuk menjaga lingkungan sekitarnya terutama dalam hal membuang sampah, jangan sembarangan sehingga dapat menimbulkan bencana banjir akibat saluran air tersumbat," tutupnya.

Longsor dan Pohon Tumbang

Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Sukabumi menerima sejumlah laporan bencana alam mulai dari banjir, longsor hingga pohon tumbang. Laporan bencana itu ia terima sejak pagi hingga sore hari ini, Jumat (19/1/2024).

Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat Taufik mengatakan, bencana pertama yang terparah yaitu banjir di kawasan Terminal Tipe A Kota Sukabumi. Meski sempat surut, banjir limpasan itu kembali terjadi pada sore hari.

"Di depan Jalan Jalur Lingkar Selatan, Terminal Tipe A berimbas ke pemukiman gang warga masyarakat di Kampung Balandongan, Kelurahan Sudajaya Hilir, Kecamatan Baros dan terjadi dua kali banjir limpasan yaitu pagi dan barusan sore," kata Novian kepada detikJabar.

Lebih lanjut, pohon tumbang juga terjadi di Perumahan Prana Estate, Kelurahan Cisarua, Kecamatan Cikole. Pohon itu menutupi akses jalan masyarakat.

"Pohon tumbang sekitar jam 16:56 WIB, laporan warga menginformasikan ada pohon tumbang di lokasi perumahan Prana Estate dan tim BPBD langsung menindaklanjuti pohon tumbang tersebut. Jenisnya pohon bambu sehingga menghalangi lalu lintas jalan," ujarnya.

"Ini diakibatkan cuaca ekstrem dan ketahanan dapuran bambu tersebut yang sudah tidak kuat menahan. Tidak ada kendala, Alhamdulillah kurang dari 20 menit bisa terevakuasi," sambungnya.

Bencana alam longsor juga terjadi di Kelurahan Karangtengah, Kecamatan Gunungpuyuh, Kota Sukabumi. Longsor yang menutup aliran Sungai Cipada itu merupakan longsor susulan yang sebelumnya terjadi pada 12 Januari 2023 lalu.

"Itu longsor dapuran bambu Minggu kemarin dan sudah dievakuasi giat kerja bakti bersama warga. Memang kondisi sekarang longsoran tanah bertambah sedikit," ungkapnya.

BPBD mengimbau kepada seluruh warga Kota Sukabumi untuk waspada akan potensi bencana alam di tengah cuaca ekstrem. "Imbauan kepada seluruh warga untuk menjaga lingkungan sekitarnya terutama dalam hal membuang sampah, jangan sembarangan sehingga dapat menimbulkan bencana banjir akibat saluran air tersumbat," tutupnya.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads