Kawasan Terminal Sukabumi yang Lagi-lagi Diterjang Banjir

Kawasan Terminal Sukabumi yang Lagi-lagi Diterjang Banjir

Siti Fatimah - detikJabar
Jumat, 19 Jan 2024 13:30 WIB
Banjir di kawasan Terminal Sukabumi, Jumat (19/1/2024).
Banjir di kawasan Terminal Sukabumi, Jumat (19/1/2024). (Foto: Istimewa)
Sukabumi -

Hujan deras yang terjadi sejak Kamis (18/1) malam hingga Jumat (19/1/2024) pagi mengakibatkan sejumlah wilayah di Sukabumi tergenang. Salah satunya banjir limpasan di depan terminal Tipe A, Kota Sukabumi.

Kawasan Terminal Tipe A dan C Kota Sukabumi kerap kali menjadi langganan banjir saat cuaca hujan tiba. Berdasarkan catatan detikJabar, banjir di terminal sudah terjadi sejak tahun 2021 lalu.

Terakhir, banjir di terminal terjadi pada Kamis, 9 Maret 2023 dan terjadi lagi hari ini. Banjir tersebut diduga disebabkan oleh sumur resapan dan saluran irigasi yang tidak berjalan lancar.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Betul (banjir di terminal) ini lagi mengakomodir data serta evakuasi yang terjadi bencana akibat hujan lebat yang terjadi tadi malam sampai sekarang," kata Kepala Pelaksana BPBD Kota Sukabumi Novian Rahmat.

Lebih lanjut, tim BPBD pun disebar ke beberapa lokasi untuk melakukan penanganan bencana. Banjir limpasan di depan terminal sempat masuk ke pemukiman warga dengan tinggi sekitar semata kaki orang dewasa. Beberapa kendaraan nekat menerobos saat air meremdam jalan raya.

ADVERTISEMENT

Selain banjir di depan terminal, pihaknya juga menerima laporan banjir limpasan di Jalan Ciaul Baru, di jalan dekat kantor Bappeda Kota Sukabumi, dan depan rumah amblas.

"Banjir limpasan di Ciaul itu talang SMAN 3. Kalau di Bappeda, air meluap di Jalan Sarasa. Itu yang terjadi alhamdulillah sudah clear, dievakuasi sama tim BPBD," ujarnya.

Dia mengatakan, penyebab banjir masih mayoritas disebabkan oleh kondisi saluran yang tidak dapat menampung debit air tinggi manakala hujan deras turun. Ditambah, pembuangan sampah sembarangan membuat saluran air tersendat.

"Semua rata-rata diakibatkan saluran air tidak normal akibat sampah maupun volume saluran yang tidak mampu menampung debit air," ungkapnya.

Tak ada korban jiwa maupun luka dalam peristiwa tersebut. Sebagai upaya lebih lanjut, pihaknya berkoordinasi dengan Dinas Pekerjaan Umum dan Tata Ruang (PUTR).




(dir/dir)


Hide Ads