Duka Ila Sebelum Tewas di Tegal: Jadi LC Demi Tebus Hp Anak

Duka Ila Sebelum Tewas di Tegal: Jadi LC Demi Tebus Hp Anak

Dian Firmansyah - detikJabar
Rabu, 17 Jan 2024 19:20 WIB
Proses evakuasi korban kebakaran tempat hiburan New Orange Karaoke di Kota Tegal, Senin (15/1/2024) siang.
Proses evakuasi korban kebakaran tempat hiburan New Orange Karaoke di Kota Tegal, Senin (15/1/2024) siang. (Foto: Imam Suripto/detikJateng)
Tegal -

Kebakaran yang terjadi di Tempat Karaoke New Orange di Kota Tegal, Jawa Tengah pada Senin (15/1/2024) kemarin, menyisakan duka mendalam bagi keluarga yang ditinggalkan.

Salah satunya dialami oleh korban tewas atas nama Ila Saripah (30) warga Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat.

Ila merupakan seorang janda, ia meninggalkan seorang anak perempuan yang masih berusia 11 tahun. Anak itu pun kita hanya bisa pasrah dengan ayah tidak tahu dimana dan ibu meninggal dunia, kini ia diurus oleh neneknya yang merupakan ibu dari Ila Saripah, Siti Rohma (65)

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Siti bercerita banyak saat ditemui detikJabar di kediamannya Di Kampung Batu Karat, Desa Liunggunung, Kecamatan Plered, Purwakarta, sambil terus meneteskan air mata, yang juga diikuti tangisan oleh dua kakak korban.

Ia mengaku hanya mengandalkan kiriman uang dari Ila untuk menjalani kehidupan sehari-hari, karena Ila Saripah anak bungsunya itu adalah tulang punggung keluarga. Ia tidak bisa beraktivitas normal karena alami stroke ringan, dan suaminya sudah meninggal tiga tahun lalu.

ADVERTISEMENT

"Ila tuh anak bungsu, tulang punggung keluarga. Dia tuh merantau mau bahagian emak dah sama anaknya," ujar Siti, terus menyeka air mata yang keluar dari kedua matanya, Rabu (17/1/2024).

Siti menyebutkan bahwa ia terakhir kali bertemu Ila pada Rabu (10/1/2024) kemarin. Saat itu, Ila menyempatkan pulang untuk bertemu Siti dan anaknya.

"Sempat pulang minggu lalu, terus berangkat lagi, kan anaknya tuh HP lagi rusak, jadi dia berangkat lagi ngomong mau cari uang dulu biar kasih uang ke emak sama ambil hp anak yang lagi diservis, padahal biaya servisnya 350 ribu, Ila bilang gak punya uang, ia udah minjem ke temen-temennya gak ada, untuk ongkos ke Tegal aja dia pas-pasan," katanya.

Mimpi Hajatan

Siti mengaku kerap mendapatkan mimpi bahwa ada hajatan yang diadakan di rumahnya, setelah ia ditinggal pergi oleh Ila pada Rabu (10/1) lalu sore. Bahkan keberangkatan Iila tidak biasa, ia terus meminta doa dan menyebutkan kerja tidak akan lama, ia memeluk erat tubuhnya hingga mengucapkan rasa sayang pada dirinya dan menitipkan anak semata wayangnya.

"Gak biasanya, pas mau berangkat sampe nangis, bilang Ila kerja gak akan lama akan cepet pulang, mungkin itu pamitan dia mau meninggal. Terus kakaknya mimpi buruk terus kalau bakal ada hajatan di rumah saya, tapi enggak tahu hajatan apa. Engga nyangka ternyata hajatan buat si bungsu (Ila)," ujarnya dengan suara lirih.

Jenazah Ila tiba pada Selasa (16/1/2024) pagi. Jenazah tersebut langsung dikebumikan oleh pihak keluarga tak jauh dari rumah tepatnya di makam keluarga. Siti mengaku alami kehilangan dan bingung untuk melanjutkan kehidupan sehari-hari. Pasalnya, selama ini ia hanya berharap mendapatkan kiriman uang dari Ila.

Ia berharap ada bantuan dari pemerintah untuk dirinya bersama sang cucu bisa melanjutkan hidup sehari-hari.

"Berharap ada bantuan gitu dari pemerintah, soalnya emak sekarang tuh kalau aktivitas tangan sakit. Seperti sudah enggak normal, kakaknya pun sama terus membantu kehidupan," pungkasnya.

(yum/yum)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads