Kondisi Kantor KPU Kabupaten Subang tidak seperti hari biasanya. Pada Rabu (17/1/2024), terdapat ribuan masyarakat yang memadati Kantor KPU. Kedatangan mereka tak lain untuk mendapatkan upah dari hasil kerja menyortir serta melipat surat suara pada Pemilu 2024.
Sejak pagi hingga siang hari, masyarakat ini rela mengantre untuk mengambil bagian upah dari hasil sorlip (sortir lipat) surat suara Pemilu tersebut. Nampak wajah riang dan gembira pun tidak dapat mereka sumputi. Pasalnya, selama sembilan hari bekerja rasa lelah mereka saat menyortir surat suara seperti terbayarkan pada hari ini.
Pada penyortiran surat suara yang diperuntukan untuk kebutuhan pesta demokrasi tersebut memang melibatkan masyarakat dari yang sudah tua maupun anak muda. Bahkan, tidak sedikit dari mereka yang baru pertama kali mengambil keuntungan untuk meraih pundi rupiah dari menyortir surat suara.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Salah satunya dirasakan oleh pemudi bernama Kirana (21). Pada Pemilu 2024 ini menjadi kali pertama Kirana melakukan penyortiran surat suara. Saat melakukan penyortiran selama sembilan hari itu, rasa pegal dan letih pun seperti menjadi teman pada tubuh Kirana. Meski demikian, ia merasa senang karena dapat menjadi bagian untuk membantu proses pesta demokrasi yang akan berlangsung dalam waktu dekat itu.
"Allhamdulilah senang sekali sudah dibayarkan sekarang uangnya. Rasa pegal sama lelah sudah terbayarkan sekarang mah, semuanya kami garap total ada 115 dua isi surat suara dari DPRD sampai DPR RI terus Pilpres juga. Ya senang bisa ikutan ngelipet," ujar Kirana saat berbincang bersama detikJabar.
Dari keuntungan yang didapat Kirana dari menyortir surat suara ini, ia mengaku uangnya akan dipakai untuk kebutuhan sehari-hari. Sebab, saat ini ia memang sedang tidak memiliki pekerjaan.
"Kalau saya pribadi sih uangnya buat kebutuhan sehari-hari aja, kebetulan saya belum bekerja jadi mau dipakai sehari-hari buat jajan juga paling biar nggak ngerepotin orang tua terus. Ini kebetulan kali pertama saya ikutan diajak sama temen," katanya.
Dalam kesempatan menyortir surat suara tersebut, Kirana pun mendapatkan upah sekitar Rp 3 juta. Ia sendiri merupakan kelompok pertama yang dibagikan upah oleh KPU Subang.
"Kalau dirata-ratakan bisa dapat 2 sampai 3 juta bayarannya. Allhamdulilah hasil selama 9 hari kerja jadi sortir lipat surat suara bisa dirasakan hasilnya sekarang," ucapnya.
Sementara itu, menurut Ketua KPU Subang Abdul Muhyi, pihaknya mencatat sebanyak 1.117 penyortir surat suara di Kabupaten Subang. Dari total tersebut, KPU membagi menjadi enam lokasi penyortiran.
"Kita kemarin berdasarkan data yang masuk ini ada 1.117 orang pekerja penyortiran dan pelipatan surat suara. Untuk pembagiannya ada enam lokasi tempat penyortiran di Subang," kata Abdul.
Abdul mengungkap, selesainya dari penyortiran surat suara tersebut lebih cepat dari yang ditargetkan. Awalnya KPU sendiri menargetkan pengerjaan akan selesai selama 10 hari. Namun, sembilan hari pun pengerjaan telah selesai dilakukan.
"Kemarin kita lihat dan pantau pendapatan mereka itu sekitar 2 sampai dengan 4 juta rupiah per orang dan itu berdasarkan secara akumulasi yah, per hari mereka bisa 200 sampai 300 dapat melipat surat suara. Ini memang merupakan pelipatan surat suara yang selesai dengan cepat. Rencananya 10 hari beres tapi ini 9 hari sudah selesai," pungkasnya.
(dir/dir)