Senangnya Siswa SD Tamanggung Tasik Usai Dapat Kursi-Bangku Baru

Senangnya Siswa SD Tamanggung Tasik Usai Dapat Kursi-Bangku Baru

Deden Rahadian - detikJabar
Selasa, 16 Jan 2024 13:00 WIB
Siswa SDN Temanggung di Kecamatan Bojonggambir saat menyabut bantuan mebeler bantuan pemda tasik di sekolahnya.
Siswa SDN Temanggung di Kecamatan Bojonggambir saat menyabut bantuan mebeler bantuan Pemda Tasik di sekolahnya. Foto: Deden Rahadian/detikJabar
Tasikmalaya -

Siswa SD Negeri Tamanggung, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat selama bertahun-tahun belajar tanpa alas dan lesehan. Akhirnya, mereka kini belajar selayaknya di sekolah lain. Mereka mendapatkan bantuan kursi dan bangku baru dari Pemkab Tasikmalaya.

Para siswa ini begitu senang saat bangku dan kursi yang belum dirakit tiba di sekolah. Mereka enggan beranjak dan melihat proses pemasangan bangku serta meja. Sesekali tepuk tangan disertai canda tawa terlihat dari wajah generasi penerus bangsa ini.

"Alhamdulillah terima kasih Pak Bupati, kami akhirnya punya bangku dan kursi baru, kemarin-kemarin mah tiris (dingin) belajar di lantai mah, sekarang saya harus semangat belajar punya kursi baru nggak akan dicoret-coret bangkunya," kata Tiara Siswa SD Negeri Tamanggung Bojongasih pada detikjabar, Selasa (16/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Para siswa mengaku selama ini belajar lesehan karena bangku dan kursi yang tidak tersedia. Belajar lesehan dirasa sangat tidak nyaman. Apalagi dengan kondisi lantai yang dingin tanpa alas.

"Rasanya sakit dada kalau belajar lesehan, bahkan tidak nyaman dengan lantai kotor di bekas rumah dinas kepala sekolah ini. Tapi sekarang dapat bangku baru jadi enak belajar makin pintar geura (cepat)," ujar Hardiansyah siswa lain.

ADVERTISEMENT

Tidak hanya siswa yang menyaksikan kedatangan bantuan, orang tua ikut menyaksikan turunnya sejumlah kursi dan bangku dari mobil pikap. Bahkan orang tua turut membantu menurunkan bangku dan merangkainya.

"Senang anak-anak bisa mendapat bantuan bangku kursi. Nuhun, Pak," kata Asep salah satu orang tua siswa.

Kepala Sekolah SD Negeri Tamanggung menyampaikan rasa syukurnya mendapat bantuan kursi dan bangku untuk siswa. Pihak sekolah berharap agar pemerintah juga membangun ruang kelas yang rusak.

"Alhamdulillah terima kasih Pak Kepala Dinas, Pemerintah Kabupaten Tasikmalaya kami dapat bantuan mebeler. Anak-anak sangat senang sekali," kata Jalaludin selaku Kepala SD Negeri Tamanggung di lokasi yang sama.

Sementara itu, Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Tasikmalaya Dadan Wardana menyebut mebel yang disalurkan sebanyak 40 bangku dan kursi. Hal ini untuk menunjang kegiatan belajar siswa agar lebih nyaman. Sementara, pembangunan ruang kelas yang rusak sudah masuk prioritas tahun 2024 ini.

"Kami dinas pendidikan, perintah Pak Bupati kita berikan bantuan mebeler kursi dan bangku sebanyak 40 untuk anak-anak. Kalau gedung sekolah yang rusak masuk prioritas perbaikan tahun 2024 ini, kita upayakan secepatnya," kata Dadan Wardana saat dikonfirmasi terpisah.

Sebelumnya, Nasib miris harus dirasakan siswa Sekolah Dasar Negeri Tamanggung, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka hampir 10 tahun belajar dalam kondisi memprihatinkan.

Selain ruang kelas alami keruksakan, mebeler seperti bangku dan meja alami rusak parah hingga tidak layak pakai. "Jadi kami ini sekitar 75 mebelernya rusak gak bisa dipakai kaya kursi dan Meja," kata Asep Sugianto, Guru perwakilan sekolah pada detikjabar Selasa (9/1/24).

Keruksakan mebel terjadi sejak tahun 2014 lalu. Mebel seperti bangku dan kursi sekolah tersebut rusak parah sehingga tidak bisa dipergunakan kembali. Akibatnya, siswa terpaksa harus belajar lesehan tanpa alas duduk.

"Karena gak ada mebeler siswa sebagian belajar lesehan. Sebagian besar mebeler berupa kursi dan bangku sudah dalam kondisi rusak parah dan disimpan di gudang. Akibatnya, kelas 3 dan kelas 5 harus belajar dengan lesehan," tambah Asep Sugianto.

Sedangkan untuk kelas lainnya yakni kelas 1, 2, 4 dan 6, menggunakan mebeler kursi dan meja yang sudah diperbaiki seadanya, bagian kaki kursi dan meja. Itu pun dipakai oleh satu meja tiga siswa.

"Sejak tahun 2014 pak rusaknya. Sebagian besar mebeler sudah tidak bisa dipergunakan. Kalau yang masih bisa digunakan, bangku dipakai bertiga oleh siswa," ucap Asep Sugianto.

Selain mebeler yang rusak, ada permasalahan lainnya dialami oleh SDN Tamanggung. Yakni, kekurangan ruang kelas. Saat ini, dengan jumlah 83 siswa, ruang kelas yang tersedia hanya ada 4 ruang kelas.

Asep Sugianto menambahkan, sekolahnya sudah lama tidak mendapatkan bantuan rehat atau pembangunan ruang kelas baru. Ruang kelas yang ada, saat ini dipakai belajar oleh 4 kelas. Sedangkan kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas Kepala Sekolah, tanpa mebeler apapun. Sedangkan kelas 2 terpaksa bergiliran dengan kelas 1.

(sud/sud)


Hide Ads