Pilu Siswa SD di Tasik Belajar Beralas Lantai Tanpa Meja dan Kursi

Pilu Siswa SD di Tasik Belajar Beralas Lantai Tanpa Meja dan Kursi

Deden Rahadian - detikJabar
Selasa, 09 Jan 2024 15:43 WIB
Sejumlah siswa di SDN Tasik belajar tanpa meja dan kursi.
Sejumlah siswa di SDN Tasik belajar tanpa meja dan kursi (Foto: Istimewa).
Tasikmalaya -

Nasib miris harus dirasakan siswa Sekolah Dasar Negeri Tamanggung, Desa Toblongan, Kecamatan Bojongasih, Kabupaten Tasikmalaya, Jawa Barat. Mereka hampir 10 tahun belajar dalam kondisi memprihatinkan. Selain ruang kelas alami kerusakan, mebeler seperti bangku dan meja rusak parah hingga tidak layak pakai.

"Jadi kami ini sekitar 75 mebelernya rusak nggak bisa dipakai kaya kursi dan Meja," kata Asep Sugianto, guru perwakilan sekolah pada detikjabar, Selasa (9/1/24).

Asep mengungkap, kerusakan mebeler terjadi sejak 2014 lalu. Mebeler seperti bangku dan kursi sekolah tersebut rusak parah sehingga tidak bisa dipergunakan kembali. Akibatnya, siswa terpaksa harus belajar lesehan di lantai.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Karena nggak ada mebeler siswa sebagian belajar lesehan. Sebagian besar mebeler berupa kursi dan bangku sudah dalam kondisi rusak parah dan disimpan di gudang. Akibatnya, kelas 3 dan kelas 5 harus belajar dengan lesehan," tambah Asep Sugianto.

Sejumlah siswa di SDN Tasik belajar tanpa meja dan kursi.Sejumlah siswa di SDN Tasik belajar tanpa meja dan kursi (Foto: Istimewa).

Sedangkan untuk kelas lainnya, yakni kelas 1, 2, 4 dan 6, menggunakan mebeler kursi dan meja yang sudah diperbaiki seadanya. Itu pun satu meja dipakai oleh tiga siswa.

ADVERTISEMENT

"Sejak tahun 2014 pak rusaknya. Sebagian besar mebeler sudah tidak bisa dipergunakan. Kalau yang masih bisa digunakan, bangku dipakai bertiga oleh siswa," ucap Asep Sugianto.

Selain mebeler yang rusak, ada permasalahan lainnya dialami oleh SDN Tamanggung, yakni kekurangan ruang kelas. Saat ini, dengan jumlah 83 siswa, ruang kelas yang tersedia hanya 4.

Asep menambahkan, sekolahnya sudah lama tidak mendapatkan bantuan rehab atau pembangunan ruang kelas baru. Ruang kelas yang ada, saat ini dipakai belajar oleh 4 kelas. Sedangkan kelas 3 terpaksa harus belajar di ruang rumah dinas Kepala Sekolah, tanpa mebeler apapun. Sedangkan kelas 2 terpaksa bergiliran dengan kelas 1.

"Berbagai upaya permohonan bantuan, sudah dilayangkan sejak lama. Namun hingga saat ini belum ada realisasi, kami mohon bantuan dan perhatiannya," kata Asep.

Sementara itu, Kabid SD Dinas Pendidikan dan Kebudayaan (Disdikbud) Kabupaten Tasikmalaya Ahmad Solihin mengaku, tengah berupaya memberikan bantuan untuk sekolah tersebut.

"Kami akan upayakan tahun ini memberikan bantuan, di tengah anggaran minim," pungkas Ahmad Solihin.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads