Ramai-ramai Bikin Bersih Sungai di Jabar demi Cegah Bencana Alam

Ramai-ramai Bikin Bersih Sungai di Jabar demi Cegah Bencana Alam

Mohamad Taufik, Dwiky Maulana Vellayati - detikJabar
Senin, 15 Jan 2024 14:48 WIB
Aparat dan warga membersihkan Sungai Surakatiga di Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan untuk mencegah banjir, Senin (15/1/2024
Aparat dan warga membersihkan Sungai Surakatiga di Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan untuk mencegah banjir, Senin (15/1/2024). (Foto: Mohamad Taufik/detikJabar)
Subang -

Jawa Barat tengah dirundung bencana alam. Ragam kejadian mulai dari longsor hingga banjir terjadi beberapa waktu lalu.

Kondisi ini membuat banyak pihak putar otak guna mencegah terjadinya bencana alam di wilayahnya. Pembersihan sungai jadi salah satu misinya.

Di Subang, sungai Cigiwang jadi salah satu sasaran pembersihan oleh aparat. TNI Polri hingga pemerintah setempat dibantu masyarakat gotong royong membasmi sampah yang menumpuk di sungai yang terletak di Desa Cilamaya Girang, Kecamatan Blanakan, Subang itu pada Senin (15/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Selain sampah, mereka juga membasmi rumput liar yang menghalangi laju air di Sungai Cigiwang. Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu mengatakan aksi kali ini dilakukan usai wilayah Kabupaten Subang yang saat ini tengah dilanda bencana seperti banjir hingga bencana longsor yang belum lama ini terjadi menelan korban jiwa.

"Akhir-akhir ini cuaca di wilayah Kabupaten Subang khususnya curah hujan sudah mulai meningkat, dan ada beberapa titik lokasi serta beberapa masyarakat yang terkena musibah karena meningkatnya curah hujan di wilayah Subang sehingga menimbulkan korban jiwa," ujar Ariek.

ADVERTISEMENT

Ariek menjelaskan, pihaknya berinisiatif melakukan pembersihan ini guna mencegah hal-hal yang tak diinginkan terlebih saat ini di tengah cuaca buruk yang melanda wilayah Kabupaten Subang.

"Oleh karena itu, Forkopimda berinisiatif untuk mencegah supaya hal-hal tersebut tidak terjadi salah satunya dengan melaksanakan kegiatan karya bakti secara teknis dan melakukan pembersihan sungai dan penanaman pohon," jelasnya.

Kapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu turun ke sungai bersihkan rumput liar-sampahKapolres Subang AKBP Ariek Indra Sentanu turun ke sungai bersihkan rumput liar-sampah Foto: Istimewa

Ariek mengatakan, aksi yang dinamai dengan kegiatan karya bakti ini bukan hanya dilakukan kali ini saja. Untuk di wilayah Subang Selatan serta Subang Utara menjadi wilayah yang sering dilanda bencana. Oleh sebab itu, kegiatan tersebut harus terus dilakukan untuk meminimalisir korban jiwa akibat bencana alam.

"Kegiatan ini tidak hanya sampai disini tapi akan dilaksanakan secara terus-menerus baik itu dari TNI maupun Polri agar dapat meminimalisir adanya korban atau dampak bencana karena cuaca yang saat ini sedang tidak baik," katanya.

Sampah di Sungai Kuningan

Pembersihan juga dilakukan di Kabupaten Kuningan. Sejumlah aliran sungai yang berada di Kuningan dibersihkan oleh aparat gabungan. Salah satu yang dibersihkan yakni Sungai Surakatiga di Desa Ancaran, Kecamatan Kuningan.

Kegiatan pembersihan aliran anak Sungai Cisanggarung tersebut melibatkan masyarakat, pemerintah Desa Ancaran, Polres Kuningan, BPBD, anggota Pramuka hingga ibu-ibu PKK. Mereka memungut sampah yang menyangkut di bebatuan aliran sungai dan sebagian lagi mengeruk tanah sedimentasi yang menumpuk hingga banyak ditumbuhi rerumputan liar. Tumpukan sampah yang terkumpul kemudian diangkut menggunakan truk lalu dibuang ke TPA Ciniru.

Dandim Kuningan Letkol Inf Bambang Kurniawan mengatakan kegiatan pembersihan aliran sungai ini merupakan instruksi KSAD dalam upaya antisipasi bencana seperi banjir dan longsor pada musim penghujan ini. Seperti diketahui, kata Bambang, Kuningan merupakan daerah yang banyak terdapat aliran sungai dan sangat berisiko meluap saat terjadi hujan deras.

"Akhir-akhir ini curah hujan di Kabupaten Kuningan cukup tinggi dan berisiko meluap dan membanjiri pemukiman warga. Oleh karena itu, kita lakukan antisipasi dini sesuai instruksi Pak Kasad untuk melakukan pembersihan aliran sungai dari sampah agar tidak menimbulkan sumbatan yang dapat menimbulkan banjir, " ungkap Bambang.

Bambang menambahkan, kegiatan bersih -bersih sungai ini tidak hanya sekali ini saja melainkan akan berkelanjutan. Tidak hanya oleh anggota Kodim namun menjadi atensi bagi koramil-koramil untuk melakukan kegiatan serupa di wilayahnya masing-masing.

"Di Kuningan ada program Jumat Bersih (Jumsih) dan umat Kristiani Cigugur punya Sabtu Kasih Sayang, kita kolaborasikan kegiatan ini bersama Koramil untuk melakukan kegiatan pembersihan sungai dan pasar tradisional. Tidak hanya itu, kita juga mengarahkan untuk kegiatan penghijauan terhadap lahan kritis, bukit dan gunung yang mengalami kerusakan agar dilakukan penanaman kembali untuk antisipasi longsor dan pergerakan tanah, " papar Bambang.

Salah satu daerah rawan banjir di Kuningan, kata Bambang, adalah wilayah Kecamatan Cibingbin dimana terdapat aliran sungai Cijangklok yang besar. Untuk mengantisipasi kemungkinan banjir bandang seperti yang pernah terjadi beberapa tahun yang lalu, pihaknya telah berkoordinasi dengan pihak BBWS Cimanuk-Cisanggarung untuk melakukan pengerukan sedimentasi.

"Curah hujan yang tinggi akhir-akhir ini telah banyak membawa sampah dan material tanah hingga menimbulkan sedimentasi di beberapa titik aliran sungai. Khusus untuk wilayah Cibingbin, kami sudah berkoordinasi dengan pihak BBWS untuk dilakukan pengerukan, Insya Allah ini akan mencegah banjir terulang, " ujarnya.

Sementara itu Kades Ancaran Mugni menyampaikan terima kasih atas kepedulian dan perhatian Kodim Kuningan membersihkan aliran Sungai Surakatiga yang melintasi desanya. Menurut Mugni, aliran sungai Surakatiga tersebut sangat penting dalam menunjang kehidupan masyarakatnya.

"Banyak warga kami yang mengandalkan aliran sungai Surakatiga ini untuk mengairi sawah, kolam ikan dan lainnya. Alhamdulillah hari ini ada bantuan dari Kodim Kuningan untuk membersihkan sungai dari sampah dan mengeruk sedimentasi membuat aliran air jadi lancar. Mudah-mudahan ini akan menjadikan desa kami tidak mengalami banjir seperti yang pernah terjadi beberapa tahun lalu, " kata Mugni.




(dir/dir)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads