DPRD Wanti-wanti Pemkot Bandung Antisipasi Dini Bencana di Musim Hujan

DPRD Wanti-wanti Pemkot Bandung Antisipasi Dini Bencana di Musim Hujan

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Senin, 15 Jan 2024 21:30 WIB
Proses pengangkutan sampah sisa banjir di Gang Apandi, Braga, Kota Bandung
Proses pengangkutan sampah sisa banjir di Gang Apandi, Braga, Kota Bandung. Foto: Anindyadevi Aurellia/detikJabar
Bandung -

Ketua DPRD Kota Bandung, Tedy Rusmawan telah mengunjungi lokasi banjir di Gang Apandi, Braga, Kota Bandung pada Jumat (12/1) lalu. Beberapa warga pun menyampaikan keluhan masih was-was dengan banjir yang terjadi akibat curah hujan yang tinggi.

"Beberapa hari lalu saya datang ke sana, warga minta agar benteng rumah yang jebol segera ditutup. Mereka was-was ya, dan saya lihat ada kurang lebih empat titik yang harus diperbaiki, tapi DSDABM yang memiliki catatannya. Kemudian kita minta supaya dicek, jangan sampai kalau sungai meluap itu masuk ke kawasan warga, potensi kirmir retak itu juga harus diantisipasi," katanya dihubungi detikJabar, Senin (15/1/2024).

Tedy pun juga mendapat informasi bahwa hari itu kondisi air dari sungai memiliki debit yang cukup tinggi. Ia pun mewanti-wanti agar ada langkah antisipasi agar kejadian serupa tak terulang.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Seperti diketahui, Pj Wali Kota Bandung, Bambang Tirtoyuliono beberapa waktu lalu menyampaikan, banjir diakibatkan tanggul yang sudah tidak mampu menampung debit air Sungai Cikapundung yang meluap. Tanggul tersebut diketahui terakhir diperbaiki pada tahun 2004.

"Ya kita waktu itu juga sudah minta mapag hujan dilakukan terus, drainase, kirmir, dan tanggul juga harus terus dipantau. Tanggul jebol kami mintakan segera ditindak lanjuti. Wallahualam, kami sudah ingatkan dari awal sejak dini. Tapi ini masalah teknis ya, apakah debit air memang tinggi atau bagaimana ini harus dipantau terus ya," ucapnya.

ADVERTISEMENT

Tedy juga mengingatkan bahwa kejadian serupa pernah terjadi. Seperti Sungai Citepus yang meluap dan menyebabkan banjir di Kelurahan Cibadak pada akhir tahun 2023 lalu, dan masih banyak lagi aliran sungai-sungai yang harus diperhatikan.

"Sungai Cipamokolan itu juga sudah ditinggikan, ya semoga aman. Kemudian ada Sungai Cidurian, kirmir dan tanggul ini perlu diawasi. Selain itu keselamatan perlu dipertimbangkan, warga juga harus memikirkan keselamatan mereka," lanjutnya.

Tedy pun berharap agar musibah-musibah serupa tak kembali terjadi di Bandung Raya. Menurutnya, saat ini para kepala daerah harus saling berkoordinasi untuk antisipasi bencana.

Teruntuk Kota Bandung, ia berharap bisa segera merealisasikan pembentukan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Kota Bandung. Mengingat BMKG telah menyampaikan perkiraan hujan lebat akan terjadi sepanjang Januari dan Februari tahun ini.

"Mencermati kondisi banjir, ini kan tidak hanya terjadi di Bandung ya, tapi juga Cimahi, dan beberapa titik lainnya seperti Kabupaten Bandung juga lebih parah tinggi airnya. Kita mendorong Pemprov Jabar duduk bersama, mendiskusikan jangka pendeknya, antisipasi apa saja yang perlu disiapkan. Penanganan lintas kabupaten harus sama-sama, terutama yang beririsan Kabupaten Bandung, Cimahi, dan Kabupaten Bandung Barat (KBB)," ucap Tedy.

"Kemudian untuk BPBD, Pj Walkot Bandung juga sudah sampaikan akan menindak lanjuti. Dulu kan Perda nomor 3 tahun 2022 sudah mengamanatkan untuk memiliki BPBD. Sudah ada rekomendasi juga sehingga sudah memungkinkan. Sehingga beberapa hal harus disiapkan, seperti administrasi, SDM, dan sarana prasananya," lanjutnya.

(aau/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads