Samson yang Terus Berulah, Warga pun Gerah

Jabar Sepekan

Samson yang Terus Berulah, Warga pun Gerah

Tim detikJabar - detikJabar
Minggu, 14 Jan 2024 15:30 WIB
Samson (baju kuning) ditangkap polisi usai mengamuk dan rusak rumah warga di Kabupaten Sukabumi.
Preman Samson (kiri). (Foto: Syahdan Alamsyah/detikJabar)
Bandung -

Preman kampung di Sukabumi yang terkenal dengan nama Samson kembali berulah dan membuat resah warga Cihurang, Desa Cidadap, Kecamatan Simpenan. Semuanya berawal pada Minggu (7/1/2024) lalu.

Saat itu Samson dikabarkan mengamuk dan melukai warga tanpa sebab. Warga yang kesal dengan ulah si preman berkumpul dan berupaya mengamankan Samson. Bahkan seorang anggota polisi ikut jadi korban salah sasaran.

"Kabarnya dia lebih dahulu menyerang tukang ojek pakai balok. Untung saja (tukang ojek) pakai helm, saya kemudian dapat telepon katanya dia (Samson) ada di sekitaran masjid di kampung tersebut," kata Bhabinkamtibmas Polsek Simpenan Polres Sukabumi Bripka Sidik Purnama.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Tanpa pikir panjang, Sidik langsung datang ke lokasi. Dia mencoba mengajak dan mendekati Samson untuk tenang. Namun Samson melarikan diri saat akan dibawa ke pos polisi terdekat. Sidik mengungkapkan, Samson kembali ke masjid kampung dan mengambil sebuah pisau.

Sidik dan beberapa rekan polisinya berupaya untuk mengajak Samson. Tapi lagi-lagi, preman berbadan kekar ini kembali melarikan diri. Dalam pelariannya, Samson nekat dua kali menyeberangi sungai. Itu lantaran warga yang kesal dengan ulah si preman ikut mengejar.

ADVERTISEMENT

"Sudah kita ajak komunikasi lagi, dia mau ikut pisaunya juga sudah kita amankan. Dia malah lari lagi ke arah Sungai Cimandiri. Dia nyeberang, ke daerah Benteng. Akhirnya dikejar lagi sama masyarakat, dicari di sana karena mungkin takut juga sama massa dia balik lagi nyeberang lagi ke arah Cihurang," ungkap Sidik.

Selepas itu, Samson mengamankan diri ke rumahnya. Beberapa petugas kemudian menjemput dan mengamankan Samson. Saat akan digiring masuk ke kendaraan polisi, tiba-tiba warga kembali menyerang Samson. Saat itulah, beberapa polisi ikut terkena pukulan warga.

Usut punya usut, kemarahan warga dipicu kepulangan Samson ke kampung Cihurang. Warga menolak hadirnya kembali Samson di kampung mereka. Kepala Desa Cidadap Deden Anta Nurman mengaku sudah kehabisan akal untuk menangani ulah Samson.

"Warga ada penolakan, tidak boleh dia pulang. Itu murni keinginan warga, penyebabnya ya karena itu dia meresahkan sering berulah. Itu sudah sering, dia sendiri disebut mengalami gangguan kejiwaan itu sudah 3 tahun terakhir," kata Deden, Rabu (10/1/2024).

Deden sebenarnya memahami, kondisi Samson yang mengalami gangguan kejiwaan. Namun menurutnya keselamatan warga saat ini jauh lebih penting.

Hal senada diungkap Juhanda, ketua RW 08 Kampung Cihurang. Menurutnya ia sudah menerima berkas penolakan kepulangan Samson ke Kampung Cihurang yang dibuat oleh warga. Surat itu juga sudah diserahkan ke pihak kepolisian.

"Warga tidak menerima, warga menolak saya selaku ketua RW sudah membuat surat penolakan. Sudah dilayangkan ke polres, kemarin sudah dibawa sama kanit," ungkap Juhanda.

Juhanda menyerahkan solusi Samson ke pemerintah daerah. Karena berulangkali pihaknya meminta solusi tidak pernah ada jawaban yang membuat lega masyarakat.

Terpisah, Kasat Reskrim Polres Sukabumi AKP Ali Jupri mengatakan sejak Senin (8/1/2023) Samson sudah dibawa ke RS Jiwa Marzoeki Mahdi. "Sudah dibawa dengan anggota sejak Senin, kalau berapa lama dia dirawat bagaimana pihak medis saja," singkat Ali.

Sebelum sering berulah, Samson dikenal sebagai sosok yang baik. Dia juga gemar membantu dan terlibat dalam setiap aktivitas sosial warga. Namun sejak tahun 2020, sikap Samson berubah drastis. Kabar beredar, Samson sempat 'mengisi' ilmu kanuragan ke suatu daerah di Banten.

"Dia pernah ke Banten, isi ilmu kanuragan mungkin entah saat itu belum cukup usianya atau bagaimana ya jadi seperti sekarang," kata pria inisial Na, yang mengenal Samson kepada detikJabar, Kamis (11/1/2024).

Kabar ilmu yang dimiliki Samson juga dibenarkan Kepala Desa Cidadap, Deden Anta ia mengaku sudah berkomunikasi dengan Samson secara pribadi. Kala itu tahun 2020 Samson membuat masalah untuk pertama kalinya.

"Di tahun 2020 ya saat itu, pertama kali bikin onar. Warga kemudian pemerintah desa, bawa dia ke Polsek Simpenan zaman Kapolseknya Pak Dadi waktu itu, saya komunikasi dengan Elan (Samson)" kata Deden kepada detikJabar.

Deden menjelaskan dulu Samson adalah sosok yang baik. Bahkan kerap bergaul dengan warga melakukan aktivitas kemasyarakatan. Namun entah kenapa mulai tahun 2020 sikap dan karakternya berubah.

"Saya bertanya langsung ke dia (Samson), bisa kieu teh kunaon pan baheula mah bageur (Bisa seperti ini kenapa, kan dulu baik). Dia dulu banyak bantu orang, kerja kuli, nelayan, sosialisasi bantu warga," ujar Deden.

"Saya tanya kamu punya ilmu, kata dia ada, ilmu bedas. Kekuatan lebih ke tenaganya yang kuat. Saya tanya ke dia bisa itu dikeluarkan, dia waktu itu diam dulu enggak jawab. Saya nasihatin supaya kemampuan itu dilepas dan seperti biasa saja," tambah Deden.

Namun Samson saat itu menolak, Deden terus menasihati Samson untuk melepas kemampuannya itu. Dia menduga ilmu itu yang membuat Samson seperti saat ini. Bahkan Samson sempat dibawa ke rumah sakit jiwa oleh warga karena kondisinya yang dianggap sudah parah.

"Kami sampai udunan dengan pihak kecamatan buat ongkos dia, bawa lagi ke sana. Ya begitu terus, sampai diberi ultimatum kalau sampai kejadian lagi, dia bakal benar-benar diusir warga. Sampai akhirnya peristiwa kemarin terjadi lagi, sampai bawa golok, ancam dan lukai warga kami," pungkas Deden.

Catatan detikJabar, preman Samson memang kerap memperagakan gerakan silat ketika terlibat keributan. Bahkan saat akan diamankan polisi pada April 2023 silam, ia sempat menunjukan kemampuannya itu.

(bba/orb)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads