Lara Mampir Kala Bandung Raya Digulung Banjir

Round-up

Lara Mampir Kala Bandung Raya Digulung Banjir

Tim detikJabar - detikJabar
Sabtu, 13 Jan 2024 09:30 WIB
Warga menggunakan perahu melewati genangan banjir di Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung, Jawa Barat, Jumat (12/1/2024). Sedikitnya lima kecamatan di kawasan Bandung Selatan, Kabupaten Bandung terendam banjir setinggi 50 cm hingga 2 meter akibat meluapnya aliran Sungai Citarum yang terjadi pada Kamis (11/1) malam. ANTARA FOTO/Novrian Arbi/tom.
Banjir di Kabupaten Bandung. Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI
Bandung -

Warga yang menetap di Bandung Raya sedang dirundung duka. Terjangan banjir pada Kamis (11/1/2024) kemarin tak bisa dihindari hingga membuat sebagian harta benda warga banyak yang tak tersisa.

Contohnya di permukiman padat penduduk di Braga, Kota Bandung. Banjir yang terjadi akibat jebolnya tanggul aliran Sungai Cikapundung dilaporkan membuat 600 rumah di sana terendam material lumpur.

Dinas Kebakaran dan Penanggulangan Bencana (Diskar PB) Kota Bandung hingga Jumat (12/1/2024), mencatat ada 4 RW di Kelurahan Braga tergenang banjir. Sebanyak 857 jiwa dari 400 KK dilaporkan terdampak akibat bencana tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Akibat bencana ini, instruksi penanganan dan evakuasi warga langsung diberikan. Pj Gubernur Jawa Barat Bey Machmudin menginginkan bantuan kepada para korban segera disalurkan untuk meringankan beban yang mereka rasakan.

Bey juga memerintahkan kerusakan tanggul di Sungai Cikapundung untuk segera diperbaiki. Ia meminta ke Pemkot Bandung supaya tanggul yang jebol itu bisa rampung pada hari ini.

ADVERTISEMENT

"Pemkot Bandung harus segera memperbaiki tanggul yang jebol. Jadi harusnya hari ini segera tuntas (perbaikan)," kata Bey usai meninjau lokasi banjir di Braga, Jumat (12/1/2024).

Bey juga mengungkapkan, warga Braga untuk sementara diminta mengungsi di lokasi yang telah disediakan. Sebab, menurut prediksi BMKG, hujan dengan intensitas lebat akan kembali mengguyur pada siang hingga sore hari nanti.

"Masyarakat hati-hati, diperkirakan hari ini akan terjadi hujan lebat lagi dari siang hingga malam hari," ujarnya.

"Antisipasi hujan lebat harus hati-hati, kalau wilayah seperti ini harus mengungsi lagi dan ikuti arahan petugas," imbuhnya.

Selain permukiman warga, banjir di Kota Bandung juga menerjang sejumlah fasilitas umum. Mulai dari kantor Balai Pengujian Kendaraan Umum Dishub Kota Bandung yang berada di kawasan Gedebage, hingga 2 sekolah yaitu SDN 216 Sondariah dan SD di Rancasagatan.

Tiga fasilitas itu terendam akibat meluapnya sungai Cinambo. Ketinggian air merendam mulai dari 10-50 sentimeter.

Kemudian, banjir juga melanda permukiman warga di wilayah Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung. Kasusnya pun serupa, dimana banjir datang setelah tanggul Sungai Cigede tanggul hingga tak kuat menampung aliran sungai.

Akibatnya, BPBD mencatat sebanyak 7.027 jiwa terdampak banjir di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot. Banjir juga menerjang 2 ribuan rumah dengan ketinggian yang ekstrem.

"Terdampak akibat tanggul jebol sungai Cigede ada di RW 05, RW 16, dan RW 17," kata Kepala Pelaksana BPBD Kabupaten Bandung Uka Suska Puji Utama.

Uka mengungkapkan beberapa warga yang tidak memiliki lantai dua di rumahnya memilih mengungsi di pengungsian. Pasalnya saat ini air masih belum surut.

"Pengungsian ada di SMPN 1 Dayeuhkolot. Ada sekitar 130 jiwa yang mengungsi," jelasnya.

Pj Gubernur Jabar Bey Machmudin turut menaruh perhatian setelah banjir memerjang Dayeuhkolot. Pantauan detikJabar pada Jumat (12/1/2023), tanggul yang berada di Kampung Lamajang Peuntas, Desa Citeureup, Kecamatan Dayeuhkolot, Kabupaten Bandung itu sudah dipasang geobag yang membuat debit air sungai mulai menurun dan tak lagi mengaliri permukiman warga.

"Kami melihat penanggulangan banjir. Pertama ini karena jebolnya tanggul. Solusi jebolnya ini akan menggunakan geobag sementara. Kemudian air banjirnya akan disedot dengan mobil khusus dari BBWS," ujar Bey.

Bey menjelaskan saat ini terdapat 2.000 rumah warga yang masih terendam banjir di kampung tersebut. Bahkan saat ini warga telah mengungsi di SMPN 1 Dayeuhkolot.

"Sudah disediakan tempat pengungsian sementara di SMPN 1 Dayeuhkolot. Ada sekitar 200 orang yang mengungsi. Kami juga menyiapkan dapur umum, air bersih," katanya.

Menurut Bey, fokus utama penanganan saat ini terhadap keselamatan warga terdampak. Dia pun mengimbau warga untuk waspada bencana susulan.

"Sesuai dengan perkiraan BMKG bahwa cuaca masih akan terus hujan lebat dalam beberapa minggu ke depan. Jadi hari ini pun belum tahu seperti apa, tapi kami minta agar masyarakat hati-hati dan waspada," jelasnya.

Menurutnya saat ini masih ada beberapa warga yang memilih bertahan di rumahnya yang memiliki lantai dua. Namun mereka yang memilih bertahan masih dalam pemantauan aparat.

"Bukan terjebak. Mereka memang ingin bertahan di dalam, ada juga yang ingin bertahan di rumahnya yang bertingkat. Tadi sudah ditawarkan oleh pak Kapolres nanti bagi yang ingin evakuasi bisa segera hubungi 110," bebernya.

Bupati Bandung Dadang Supriatna mengatakan akan memberikan bantuan kepada para korban banjir. Proses assessment dilakukan oleh BPBD Kabupaten Bandung.

"Pascakejadian hari ini kita akan assement hari ini. Kita akan bantu kepada rumah-rumah kena korban. Insya Allah saya tugaskan pak Kalak untuk segera merealisasikan," kata Dadang setelah peninjauan.

Dadang menyebut saat ini telah mengupayakan perbaikan tanggul tersebut. Namun perbaikan keseluruhan merupakan kewenangan BBWS.

"Kita akan komunikasikan dengan BBWS tentang penanganan tanggul ini. Soalnya ini kan kewenangannya BBWS. Kita akan dorong untuk supaya segera diperbaiki. Yang paling penting pasca jebol ini harus kita tanggulangi, kita perbaiki. Apakah dibantu dengan pompa atau bagaimana," bebernya.

Banjir juga terjadi di permukiman warga di Kampung Cibodas RT 03/RW 14, Desa Suntenjaya, Kecamatan Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB). Banjir bandang tersebut membawa material lumpur hingga menerjang rumah-rumah penduduk.

Saat kejadian, banjir dilaporkan terjadi secara tiba-tiba lantaran aliran sungai di sekitar lokasi kejadian tak bisa menampung debit air yang sangat deras. Sementara lumpur berasal dari bantaran sungai dan lahan perkebunan yang longsor.

"Jadi material bebatuan dan ranting pohon yang longsor menutup sungai dan menyumbat airnya akhirnya meluber dan bercampur lumpur," kata Pj Bupati Bandung Barat Arsan Latif saat ditemui di lokasi kejadian.

Ada tiga rumah yang terdampak banjir tersebut dengan ketinggian air mencapai 1,5 meter. Beruntung tak ada korban akibat banjir tersebut meskipun banjir datang secara mendadak.

"Memang ketinggian banjir mencapai 1,5 meter, nggak semua masuk ke rumah tapi sebagiannya. Alhamdulillah nggak ada korban jiwa juga," kata Arsan.

Pihaknya juga langsung memerintahkan personel BPBD mengecek saluran air yang tersumbat dan menjadi penyebab banjir untuk segera dibersihkan.

"Intinya kan saluran itu tidak lagi tersumbat, kita tahu sekarang hujan deras terus-terusan, jangan sampai ketika warga tidur tengah malam tiba-tiba kebanjiran seperti ini lagi," pungkasnya.

(ral/sud)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads