50 Hektare Sawah di Sukabumi Terendam Banjir

50 Hektare Sawah di Sukabumi Terendam Banjir

Syahdan Alamsyah - detikJabar
Jumat, 12 Jan 2024 11:31 WIB
Banjir di Sukabumi.
Banjir di Sukabumi (Foto: Istimewa).
Sukabumi -

Hujan yang mengguyur wilayah Kabupaten Sukabumi pada Kamis (11/1/2024) menyebabkan banjir. Puluhan hektar sawah di Kecamatan Jampangtengah ikut terendam banjir.

Informasi yang diberikan Pusdalops BPBD Kabupaten Sukabumi, peristiwa itu terjadi di Blok Sumur Gede, Blok Cikaler, Blok Cigarewong, Blok Ciherang, Blok Pasir Puyuh dan Blok Cibarengkok.

"Kurang lebih 50 hektar lahan sawah terendam kisaran 0,2 M s/d 1 M, lahan sawah tersebut dalam kondisi rata-rata siap tanam dan baru selesai tanam," kata Sandra Fitria, petugas Pusdalops dalam keterangan yang diberikan, Jumat (12/1/2024).

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dihubung terpisah, Kepala Desa (Kades) Cijulang Jalaludin membenarkan kejadian tersebut. Menurutnya kondisi terakhir genangan air sudah mulai surut.

"Hingga sekitar pukul 04.00 WIB hari ini sudah tidak menggenang sudah surut. Untuk kerusakan belum kita data baru hari ini saya melakukan penghimpunan data di kantor desa," kata Jalaludin.

ADVERTISEMENT

Menurut Jalaludin hujan deras terjadi selama kurang lebih 5 jam sejak pukul 15.00 WIB, kemarin. Biasanya tidak sampai mengakibatkan banjir, peristiwa ini baru pertamakali terjadi di wilayahnya.

"Akibat hujan deras sekali selama lima jam, sebelumnya tidak pernah ada banjir. Saya menduga banjir karena adanya pendangkalan dan penyempitan aliran sungai ditambah adanya sampah yang dibuang sembarangan," ujarnya.

Aliran Sungai Cibarengkok menurut Jalaludin menyumbang luapan air yang menggenangi persawahan warga. Sungai tersebut dangkal dan menyempit, tidak adanya pemeliharaan aliran sungai membuat banjir melanda persawahan warga.

"Mungkin masyarakat tidak mengerti, sawah harusnya di bersihkan apalagi buang sampah ke sawah, bambu dibabat, sungai berubah jadi mirip selokan. Karena saking kecilnya kali itu dianggap selokan," jelas Jalaludin.

"Penyempitan membuat sungai seperti selokan. Akibat buang sampah, tidak ada pemeliharaan, sungai mandek, tersumbat yang namanya tanah pada longsor (ke sungai), tanahnya mengendap,"papar Jalaludin menambahkan.

(sya/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads