3 Balita yang Tewas di Satu Kubangan Ternyata Bersaudara

3 Balita yang Tewas di Satu Kubangan Ternyata Bersaudara

Siti Fatimah - detikJabar
Kamis, 11 Jan 2024 20:15 WIB
Simulasi penanganan kecelakaan di Sungai Luworo yang dilakukan usai peresmian Jembatan Luworo, Pilang Kenceng, Kabupaten Madiun (dok BNPB)
Foto: Ilustrasi tenggelam (dok BNPB)
Sukabumi -

Suasana duka menyelimuti rumah kediaman tiga anak di bawah lima tahun (balita) yang tewas usai tenggelam dalam galian tambang pasir (C) di Kabupaten Sukabumi. Ketiga anak itu ternyata masih bersaudara dan sering bermain bersama di dalam kawasan tambang pasir.

Diketahui, peristiwa nahas itu terjadi pada hari ini, Kamis (11/1/2024) di Kampung Warungwaru RT 01/04 Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung. Ketiga balita itu berinisial anak perempuan MK (4), anak laki-laki inisial MIA (5) dan anak laki-laki inisial MS (4,5).

Fatonah (67), selaku nenek korban menceritakan peristiwa pilu itu. Dia menyaksikan langsung saat cucunya mengambang di dalam lubang galian tersebut.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Mulanya, Fatonah dimintai tolong oleh ibunya untuk melihat cucunya bermain di kawasan tambang pasir. Saat itu, cuaca mendung dan sedikit gerimis. Seperti mimpi di siang bolong, Fatonah melihat cucu perempuannya sudah mengambang di galian yang dipenuhi air hujan.

"Kaya mimpi. Pagi tadi masih ketemu sekarang sudsh nggak ada. Sering main di sana, tapi belah sini main pasir. Tadi mah kata mamahnya teh 'umi pang neangken eneng,' katanya itu di selokan. Eh pas dilihat udah ngambang," kata Fatonah kepada detikJabar di rumah duka.

ADVERTISEMENT

Tanpa tedeng aling, Fatonah langsung turun ke dalam kubangan tersebut. Tak disangka, lubang itu cukup dalam bahkan dia sempat ikut tenggelam.

"Ibu turun langsung mau dirontog, amblas ke bawah, jero ituna teh dalam. Dua meter juga lebih. Ibu juga kelepekan kalau nggak ada ibunya MS ah ibu juga pasti tewas ngambang. Cucu yang satu lagi kerasa di bawah kaki ibu," ujarnya.

Fatonah mengatakan, ibu MS teriak meminta pertolongan. Akhirnya beberapa warga berdatangan dan menyelamatkan dia bersama cucunya yang sudah meninggal dunia.

"Ibu MS itu yang teriak-teriak, tolong tolong menjerit jerit jadi orang pada ke bawah nolongin. Kata ibu teh itu di bawah masih ada keinjek tapi di kaki ibu," ujarnya.

Fatonah mengatakan, tak ada yang tahu persis kejadian tersebut. Dia tak tahu persis fungsi kawasan tersebut. Menurutnya, lubang itu dibuat baru beberapa hari yang lalu.

"Baru dikeduk sama beko didalamin itunya teh. Enggak ada lumpur di dalamnya. Nggak tahu. Jadi heran juga itu teh mau dibikin apa gitu," ucapnya.

Fatonah mengatakan, saat ini seluruh korban sudah dimakamkan di TPU terdekat. Para orang tua korban, kata dia, tengah berada di Polsek Nyalindung untuk dimintai keterangan.

(mso/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads