Tiga orang anak di bawah lima tahun tewas tenggelam dalam galian tambang pasir (C) di Kabupaten Sukabumi. Ketiga anak-anak itu masing-masing anak perempuan berinisial MK (4), anak laki-laki inisial MIA (5) dan anak laki-laki inisial MS (4,5).
Pantauan detikJabar di Kampung Warungwaru RT 01/04 Desa Neglasari, Kecamatan Nyalindung sekitar pukul 17:20 WIB suasana cuaca hujan deras. Polisi telah memasang garis batas (police line) di tempat kejadian perkara (TKP).
Rumah duka para korban tak terlalu jauh dari gerbang perusahaan. Bendera kuning terpasang di pinggir rumah dan ketiga korban saat ini sudah dimakamkan.
SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT
Kapolsek Nyalindung AKP Joko Susanto mengatakan, mulanya peristiwa itu diketahui saat warga teriak minta tolong ketika melihat satu jasad anak mengambang dalam sebuah galian yang dipenuhi air hujan. Kemudian warga yang mengetahui hal itu langsung melaporkan kejadian pada aparat kepolisian.
"Awal kejadian kita dapat laporan dari warga yang mendengar teriakan minta tolong, nah kemudian ditolong sama warga terus lapor ke bhabinkamtibmas, dia (anggota Bhabin) ikut nolong juga," kata Joko kepada detikJabar di lokasi, Kamis (11/1/2024).
Lebih lanjut, dua orang korban lainnya sempat berada di dasar galian. Saat ditemukan, keduanya masih dalam kondisi hidup dan langsung dilarikan ke RSUD Syamsudin. Sayangnya, nyawa kedua anak itu pun tak dapat terselamatkan.
"Korbannya tiga, dua orang dibawa ke RS Bunut (RSUD Syamsudin) dan tiga-tiganya semua dinyatakan meninggal dunia," ujarnya.
Joko menuturkan, tak ada yang mengetahui secara pasti kronologi saat anak-anak itu tenggelam. Namun demikian, dari keterangan para saksi menyatakan jika ketiga anak itu terbiasa main di lokasi tersebut.
"Kita tanyakan tidak ada yang tahu, menurut saksi itu mereka sering bermain-main ke sini, jadi pas persisnya dia terpeleset atau apa tidak ada yang tahu. Pas ditemukan itu ada yang sudah keadaan meninggal, mengambang di air. Kondisinya hujan deras, main-main. Tiga orang korban, ngambang satu, yang dua masih di dalam, di bawah," jelasnya.
![]() |
"Jadi ini tanah dari ... (cikal) bakal galian, lokasi galian dari PT Batu Neglasari. Nanti itu kita akan proses, proses pembuatan izin galian. Itu belum (rencana pengerjaan) masih dalam proses izin (dulu) kandang ayam dan batu pasir," sambungnya saat ditanya terkait status lokasi perusahaan.
Sejauh ini pihaknya masih melakukan penyelidikan terkait adanya dugaan kelalaian. Dia juga berkoordinasi dengan Satuan Reskrim Polres Sukabumi.
"(Dugaan unsur kelalain?) nanti kita laksanakan penyelidikan. Kita akan laksanakan penyelidikan tentunya, kita tunggu saja prosesnya, kita koordinasi juga dengan Satuan Reskrim Polres Sukabumi," tutupnya.
(yum/yum)