Saran DPRD Kota Bandung Agar Masyarakat Bebas dari Jerat Pinjol

Saran DPRD Kota Bandung Agar Masyarakat Bebas dari Jerat Pinjol

Anindyadevi Aurellia - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 22:31 WIB
Ketua DPRD Kota Bandung Teddy Rusmawan.
Ketua DPRD Bandung Teddy Rusmawan (Foto: Mochamad Solehudin/detikjabar).
Bandung -

Dinas Koperasi dan UKM (Diskop UKM) Kota Bandung mencatat sepanjang tahun 2023 ada 2.100 pengaduan warga Bandung yang terjerat pinjaman online (pinjol). Guna menanggulanginya, maka Pemkot telah membentuk Satgas Anti Rentenir Kota Bandung.

Ketua DPRD Kota Bandung Tedy Rusmawan mengaku, banyak menerima laporan dari Satgas banyak warga yang memilih pinjaman ke rentenir dan pinjol untuk kebutuhan permodalan usaha serta kebutuhan sehari-hari.

Melihat hal ini, ia mengungkapkan, berusaha memberi sosialisasi dalam setiap kesempatan agar tak terjerat masalah rentenir dan pinjol. Tedy menyarankan masyarakat bisa aktif dan memilih alternatif pembiayaan dari koperasi.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

"Baik saat Subling (Salat Subuh Keliling) dan Jumling (Salat Jumat Keliling), di lapangan masyarakat jadi korban, terutama di kawasan miskin. Dari data OJK warga Jabar pinjam ke pinjol sampai Rp1.3 triliun. Dari angka itu kemungkinan besar ada Rp1.3 triliun sendiri di Kota Bandung. Saya rasa Satgas Anti Rentenir ini bisa sangat membantu Pemkot Bandung. Satgas ini harus terus diperkuat supaya warga tidak terbebani hidupnya," ucapnya.

Dalam keterangannya, Rabu (10/1/2024), para pengurus koperasi akan ikut membantu pendampingan pembiayaan, termasuk kebutuhan konsultasi peningkatan usaha.

ADVERTISEMENT

"Saya berharap ke depan ada dukungan lebih kuat lagi secara regulasi maupun implementasi dari Pemerintah Kota Bandung sehingga masyarakat mendapat pelayanan semakin optimal," tuturnya.

Ketua DPRD Sosialisasikan Aplikasi Lowongan Kerja

Selain itu guna meningkatkan kesejahteraan masyarakat Kota Bandung, Tedy juga mengimbau agar warga bisa memanfaatkan aplikasi New BIMMA (Bandung Integrated Manpower Management Application).

Aplikasi milik Dinas Ketenagakerjaaan (Disnaker) Kota Bandung ini dibuat untuk mengurangi jumlah pengangguran di Kota Bandung. Menurutnya, aplikasi tersebut dapat memberikan informasi peluang kerja bagi masyarakat yang membutuhkan.

Mengingat informasi terkait lowongan kerja sangat penting bagi masyarakat, khususnya mereka yang baru lulus pendidikan. Seperti perguruan tinggi atau jenjang sekolah menengah atau kejuruan.

"Pelayanan bisa lebih ditingkatkan, terutama yang menjadi concern kami terkait pemberian informasi peluang tenaga kerja untuk masyarakat Kota Bandung," kata Tedy.

Aplikasi New BIMMA merupakan salah satu inovasi Dinas Ketenagakerjaan Kota Bandung, untuk memudahkan masyarakat dalam mengakses berbagai layanan.

Selain informasi lowongan kerja, juga ada pelatihan dan program magang, serta pembukaan bursa kerja secara daring yang terus dioptimalkan oleh Disnaker Kota Bandung.

Selain itu, masyarakat juga bisa langsung datang ke Gedung Baru Disnaker Kota Bandung, terkait lowongan kerja maupun kelengkapan untuk melamar pekerjaan, contohnya kartu kuning.

"Informasi lowongan kerja ini penting, bagi mereka yang baru lulus. Alhamdulilah ada aplikasi New Bimma, silahkan download dan cek di aplikasi ini," ujarnya.

"Selain itu masyarakat bisa berkunjung ke gedung kantor baru Disnaket, semoga pelayanan terus ditingkatkan, juga berbagai upaya harus lebih optimal dalam mendongkrak dunia kerja di Kota Bandung," tambah Tedy.

(aau/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads