Bencana Awal Tahun di Jabar, 55 Kejadian-4 Korban Jiwa

Bencana Awal Tahun di Jabar, 55 Kejadian-4 Korban Jiwa

Bima Bagaskara - detikJabar
Rabu, 10 Jan 2024 13:30 WIB
Warga memberi makan anaknya di posko pengungsian Desa Pasanggrahan, Kecamatan Kasomalang, Subang, Jawa Barat, Senin (8/1/2024). Berdasarkan data BPBD Jawa Barat, sebanyak 49 jiwa warga terdampak longsor di Subang terp[aksa mengungsi semenatar akibat retakan tanah di area pemukiman yang disebabkan longsor yang terjadi pada Minggu (7/1/2024). ANTARA FOTO/Novrian Arbi/YU
Longsor Subang (Foto: ANTARA FOTO/NOVRIAN ARBI).
Bandung -

Jawa Barat sedang dilanda bencana alam. Sejumlah kejadian bencana secara berturut-turut melanda beberapa daerah. Bencana yang terjadi mulai dari banjir, tanah longsor dan angin puting beliung ini menimbulkan 4 korban jiwa.

Data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jabar periode 1-10 Januari 2023, tercatat ad 55 kejadian bencana di seluruh Jabar. Rinciannya 10 kejadian banjir, 28 kejadian tanah longsor, 17 kejadian puting beliung, dan 4 kejadian gempa bumi.

Dari 55 kejadian bencana tersebut, BPBD juga mencatat sebanyak 2.115 Kepala Keluarga (KK) dengan 7.106 jiwa terdampak. Bencana alam juga mengakibatkan 4 korban jiwa, 10 orang mengalami luka-luka serta merusak 386 bangunan.

SCROLL TO CONTINUE WITH CONTENT

Dari data BPBD itu, Kota dan Kabupaten Bogor jadi daerah yang paling banyak dilanda bencana alam dengan total 19 kejadian baik itu banjir, tanah longsor maupun angin puting beliung.

Pranata Humas Ahli Muda BPBD Jabar Hadi Rahmat menuturkan, secara umum bencana alam yang terjadi di Jabar saat ini adalah bencana hidrometeorologi. Hal ini disebabkan karena Jabar mulai sedang memasuki musim penghujan.

ADVERTISEMENT

"Secara umum banjir, longsor dan angin puting beliung ya, karena bencana hidrometeorologi. Sekarang belum puncak musim hujan, infonya itu puncak musim hujan di Februari," kata Hadi saat dikonfirmasi, Rabu (10/1/2024).

Karena itu menurut Hadi, potensi akan terjadinya bencana alam masih akan terus mengancam di sejumlah daerah di Jabar, khususnya yang berada pada zona merah. "Iya (potensi bencana) pasti mengancam ya," ujarnya.

Hadi juga mengimbau, masyarakat untuk terus waspada terhadap ancaman bencana yang bisa terjadi kapan saja. Apalagi saat ini, Jabar telah menetapkan status siaga darurat bencana berdasarkan SK Gubernur.

"Yang penting masyarakat kami imbau lakukan upaya efektif untuk melakukan mitigasi bencana apalagi di musim penghujan ini," tutup Hadi.

(bba/mso)

Berita Terkait

 

 

 

 

 

 

 

 


Hide Ads